TAG - BLOGQ

Tampilkan postingan dengan label JENIS ITIK PEDAGING. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label JENIS ITIK PEDAGING. Tampilkan semua postingan

JENIS ITIK PEDAGING : Penyediaan Kandang

Pemeliharaan itik pedaging secara intensif perlu disediakan kandang yang memadai sesuai kebutuhan ternaknya.
Dibidang peternakan, bahwa ternak itik merupakan salah satu komoditi unggas yang mempunyai peran cukup penting sebagai penghasil telur dan daging untuk mendukung ketersediaan protein hewani yang murah dan mudah didapat. Di Indonesia, itik umumnya diusahakan sebagai penghasil petelur namun ada pula yang diusahakan sebagai penghasil daging. Peternakan itik didominasi oleh peternak dengan sistem pemeliharaan yang masih tradisional di mana itik digembalakan di sawah atau tempat-tempat yang banyak airnya, namun dengan cepat mengarah pada pameliharaan/budidaya secara intensif yang sepenuhnya terkurung.
Saat ini, pergeseran pola/sistem budidaya/pemeliharaan itik ini disebabkan oleh berkurangnya tempat penggembalaan antara lain karena makin intensifnya penanaman padi sawah, konvensi atau alih fungsi lahan persawahan menjadi daerah pemukiman dan industri. Selain itu juga karena meningkatnya kesadaran peternak untuk mencegah dan menularnya penyakit unggas seperti Avian Influenza.
Dengan adanya, pegeseran ini menunjukkan bahwa usaha peternakan itik bukan hanya sekedar sambilan akan tetapi sudah memiliki orientasi bisnis yang diarahkan dalam suatu kawasan, baik sebagai cabang usaha maupun sebagai usaha pokok, karena mengusahakan budidaya itik cukup menguntungkan dan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan keluarga.
Pemeliharaan itik pedaging secara intensif perlu disediakan kandang yang memadai sesuai kebutuhan ternaknya. Karena kandang diperlukan sebagai tempat berkurungnya (hidupnya) itik sepanjang hari dan malam, pembuatan kandang itik harus memenuhi persyaratan terjaminnya peredaran udara yang baik, terhindar dari tiupan angin langsung dan panasnya terik matahari, mudah pengawasan dan pembersihan.
Berhubung kandang itik selalu basah dan kotorannya lembek, untuk memudahkan pembersihan, kandang itik sebaiknya dibangun bertingkat (bentuk panggung), atau kalau langsung di tanah, lantai di beton (semen) . Bahan untuk pembuatan kandang dianjurkan yang mudah diperoleh, murah tahan terhadap air (tidak mudah lapuk) dan tidak membahayakan kesehatan baik terhadap manusia maupun ternaknya.
Dalam usaha budidaya/memelihara itik ada beberapa sistem kandang . Adapun sistem kandang itik ada 3 (tiga) macam, yaitu :
A. Kandang Sistem Postal/litter. Pada sistim ini itik-itik dipelihara dalam suatu ruangan. Alas kandang itik bisa menggunakan litter dengan susunan : pasir kering 6 bagian, sekam kering 4 bagian, kapur mati 1 bagian.
B. Kandang Sistem Batery. Kandang sistem batery terdiri petak-petak yang dibuat berderet-deret seperti batery. Pada musim ini tiap satu ruangan disediakan untuk 1 ekor itik, setiap petak ruangan berukuran : panjang 40 cm, lebar 30 cm, tinggi 40 cm. Sedangkan tempat makan dan minum ditaruh di luar kandang.
C. Kandang Sistem Lantai/kisi. Lantai dibuat dari bilah papan atau bambu, dipasang jarang antara 1 - 1,5 cm (untuk itik dewasa) dan 0,5 - 1 cm untuk itik dara dan anak. Bila memelihara itik dalam jumlah ratusan, kandang di petak-petak dengan sekat tinggi 40 -50 cm. Tiap petak yang dibuat disediakan untuk 20 - 30 ekor itik dewasa.
Luas lantai kandang menurut umur itik (untuk 100 ekor) : itik umur 1 hari - 1 minggu diperlukan luas lantai kandang 1 - 2 m², itik umur 1 - 2 minggu diperlukan luas lantai kandang 2 - 4 m², itik umur 2 - 4 minggu diperlukan luas lantai kandang 4 - 6 m², itik umur 4 - 6 minggu diperlukan luas lantai kandang 6 - 8 m², itik umur 6 - 8 minggu diperlukan luas lantai kandang 8- 10 m².
Ukuran kandang itik berdasarkan umur dan jumlahnya (daya tampung), sebagai berikut : untuk umur 1 minggu dengan daya tampung 50 ekor/m², untuk umur 1 - 2 minggu dengan daya tampung 20 ekor/m², untuk umur 2 - 3 minggu dengan daya tampung 12 ekor/m², untuk umur 3 - 7 minggu dengan daya tampung 5 - 9 ekor/m².
Kandang anak itik di petak-petak dengan diberi sekat setinggi 20 - 30 cm. Sekat ini dapat dipindah-pindahkan untuk menyesuaikan petakan sesuai dengan patokan (umur itik). Bila anak itik yang dipelihara hanya dalam jumlah kecil, cukup dibuat kotak (box) sebagai induk tiruan.
Peralatan kandang itik pedaging yang diperlukan, sebagai berikut : 1) Tempat pakan dan minum hendaknya dari bahan tidak mudah berkarat dan penempatannya mudah dijangkau, mudah dipindahkan, diganti, ditambah isinya dan mudah dibersihkan; 2) Alat pembersih kandang harus lengkap, alat pembersih dari kandang isolasi tidak boleh digunakan pada kandang lainnya; 3) Alat pemanas berfungsi sebagai induk buatan anak itik, berupa lampu minyak atau listrik dan pemanas ini digunakan untuk anak itik umur 1 hari - 1,5 bulan; 4) Alat penerangan memberikan rasa nyaman dan aman; 5) Alat penanganan telur seperti : alat pembersih, alat sortir, alat penyimpanan sementara dan alat pengepakan siap angkut; 6) Alat penghapus hama (hand sprayer) dengan masker.
Penulis : Sri Hartati (Pusat Penyuluhan Pertanian )
email : tatik3454@yahoo.com
Sumber : 1) Folder Pedoman Budidaya Itik Pedaging Yang Baik (Good Farming Practice), Direktorat Jenderal Peternakan 2008; 2) Pedoman Beternak Itik, Direktorat Jenderal Peternakan 1998; picasaweb.google.com (21/4 2011)

JENIS ITIK PEDAGING : Itik Manila

Sumber Gambar: http://www.ternakentok.com
Itik manila atau entokyang sekarang ini dikenal masyarakat merupakan itik yang berasal dari Amerika Selatan, tetapi sudah lama dipelihara di Indonesia sehingga sudah beradaptasi dengan lingkungan dan ikiim yang ada di Indonesia. Itik jenis ini cocok dijadikan sebagai itik potong karena memiliki ukuran tubuh yang besar dengan berat sekitar 3-3,5 kg. Itik ini tidak hanya besar, tetapi juga memiliki daya mengeram yang baik. Belakangan, entok dikawinkan dengan itik taiwan yang sejenis dengan entok.Perkawinan tersebut menghasilkan keturunan itik penghasil daging yang kualitasnya baik dengan bobot badan 2,5-3 kg per ekor pada umur 10 minggu. Itik tersebut kemudian dikenal dengan nama mule duck.
Sumber : Ir. Supriyadi, MM, Panduan Itik, 2011.http://cybex.deptan.go.id

JENIS ITIK PEDAGING : itik Alabio

ITIK PEDAGING

Ada beberapa jenis itik pedaging, antara lain : itik Alabio, itik Serati. Dimana itik Serati mempunyai keunggulan, seperti : produktivitas lebih unggul, pertumbuhan lebih cepat, kadar lemak rendah dan kadar proteingnya tinggi.
Dibidang peternakan, bahwa ternak itik merupakan salah satu komoditi unggas yang mempunyai peran cukup penting sebagai penghasil telur dan daging untuk mendukung ketersediaan protein hewani yang murah dan mudah didapat. Di Indonesia, itik umumnya diusahakan sebagai penghasil petelur namun ada pula yang diusahakan sebagai penghasil daging. Peternakan itik didominasi oleh peternak dengan sistem pemeliharaan yang masih tradisional di mana itik digembalakan di sawah atau tempat-tempat yang banyak airnya, namun dengan cepat mengarah pada pameliharaan/budidaya secara intensif yang sepenuhnya terkurung.
Saat ini, pergeseran pola/sistem budidaya/pemeliharaan itik ini disebabkan oleh berkurangnya tempat penggembalaan antara lain karena makin intensifnya penanaman padi sawah, konvensi atau alih fungsi lahan persawahan menjadi daerah pemukiman dan industri. Selain itu juga karena meningkatnya kesadaran peternak untuk mencegah dan menularnya penyakit unggas seperti Avian Influenza.
Dengan adanya, pegeseran ini menunjukkan bahwa usaha peternakan itik bukan hanya sekedar sambilan akan tetapi sudah memiliki orientasi bisnis yang diarahkan dalam suatu kawasan, baik sebagai cabang usaha maupun sebagai usaha pokok, karena mengusahakan budidaya itik cukup menguntungkan dan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan keluarga.
Adapun jenis itik pedaging yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas, antara lain : itik Alabio, itik Serati. Itik-itik tersebut mempunyai bentuk spesifik atau penampilan yang berbeda, yaitu :
A. Bentuk fisik itik Alabio sebagai berikut : (1) Warna bulu : pada iti jantan berwarna agak putih kekuning-kuningan, abu-abu kehitaman, ujung ekor bulu melengkung ke atas. Untuk bulu sayap, ujung ekor, dada, leher berwarna keputih-putihan dan atas kepala sedikit hitam. Pada itik betina berwarna keabu-abuan, coklat dan kehitam-hitaman pada ujung sayap. Sedangkan ujung ekor, leher, kepala berwarna keputih-putihan dan atas kepala berwarna kehitaman; (2) Warna kaki tegap dan berwarna kuning; (3) Profil bulu langsing, membentuk segitiga dan berdiri 60 derajat dengan tanah; (4) Paruh kokoh, pipih dan berwarna kuning, ujung paruh ada segi tiga hitam; (5) Tanda khusus yaitu berjambul dan warna kulit telur biru kehijauan; (6) Berat badan dewasa untuk betina 1.400 gram dan jantan 1.500 gram;
B. Penampilan itik Serati yaitu tumbuh lebih cepat dibanding itik jantan yang digemukkan. Itik Serati pada umur 8 minggu mencapai bobot badan 1,8 kg sedangkan itik jantan yang digemukan hanya 1,3 kg atau itik Serati tumbuh lebih beratr 0,5 kg dibanding itik jantan yang digemukkan. Begitu pula penggunaan pakan itik Serati jauh lebih baik dibanding itik jantan yang digemukkan. Itik Serati hanya membutuhkan 3,29 kg pakan untuk menghasilkan 1 kg bobot badan dibanding itik jantan yang digemukkan membutuhkan pakan sebanyak 4,24 kg. Dari hasil penelitian tentang itik Serati menunjukkan bahwa daging dadanya lebih banyak dibandingkan dengan daging itik biasa. Disamping itu daging itik Serati juga tidak berbau amis seperti bau itik jenis lainnya.
Sebagai gambaran, bahwa itik Serati adalah hasil kawin silang antara Entog Jantan dengan itik Betina untuk menghasilkan itik pedaging yang berkualitas tinggi. Itik Serati untuk pedaging telah diproduksi secara komersial. Saat ini banyak restoran atau warung makan di beberapa kota menyediakan daging itik yang telah dimasak dengan menggunakan berbagai macam bumbu. Misalnya di Kalimantan, itik dimasak dan dijual sebagai itik panggang, sedangkan di Jawa orang itik dimasak menjadi itik goreng dan du Bali dikenal dengan masakan "betutu" yaitu masakkan itik dengan bumbu ditaburi jeruk limau dan dipanggang.
Itik Serati yang merupakan hasil pesilangan antara itik jantan dengan Entog betina, ternyata mempunyai beberapa keunggulan, antara lain : produktivitas lebih unggul, pertumbuhan lebih cepat, kadar lemak rendah dan kadar proteingnya tinggi.

Penulis : Sri Hartati (Pusat Penyuluhan Pertanian )
email : tatik3454@yahoo.com
http://cybex.deptan.go.id

JENIS ITIK PEDAGING : Itik Peking

Sumber Gambar: http://3.bp.blogspot.com
Itik peking tergolong jenis itik yang tubuhnya paling berat, bisa mencapai 4,5-5 kg per ekor pada umur 10 minggu. Tekstur dagingnya lembut dan berwarna kekuningan. Pertumbuhan itik peking tergolong sangat cepat karena dalam usia 50 hari sudah mencapai bobot rata-rata 3,25 kg. Hal ini wajar karena itik peking memang dikenal rakus. Oleh karena itu, biaya pakan seekor itik poking selama 50 hari pemeliharaan bisa mencapai Rp 30.000. Peternak itik peking umumnya menjual daging ke restoran yang memang menyediakan menu masakan itik peking dengan harga sekitar Rp. 25.000 per kg bobot hid up. Untuk mengembangkan itik poking,seorang peternak di Cirebon, Jawa Barat, berhasil melakukan persilangan itik peking yang berwarna putih bersih dengan itik rambon (ras asli cirebon) yang berbulu cokelat dan menghasilkan itik pedaging dengan pertumbuhan cepat. Anak hasil persilangan tersebut memiliki beberapa jenis warna bulu, yaitu putih, cokelat, dan putih dengan bulu cokelat di bagian atas.
Sumber : Ir. Supriyadi, MM, Panduan Itik, 2011.http://cybex.deptan.go.id

JENIS ITIK PEDAGING : BIBIT

Tatalaksana Pemeliharaan Anak Itik ( Meri )

1. Menentukan Jenis Kelamin Meri: Menentukan jenis kelamin atau "sexing", umumnya menggunakan dua cara yaitu dengan melihat alat kelamin atau mendengarkan suaranya. Cara pertama yaitu meri dipegang dalam posisi punggung dibagian bawah, dengan ekor menjulang keatas diantara telunjuk dan jari tengah. Menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan kanan, kloaka dibuka lebar dan sedikit ditekan. Bila terlihat tonjolan atau penjuluran kecil berwarna putih yaitu penis maka meri tersebut jantan, sedangkan pada betina tidak tampak tonjolan tersebut. Cara kedua yakni membedakan dengan suara meri dimana pada meri jantan mempunyai suara yang besar dan berat, sedangkan yang betina suaranya keras dan nyaring. Untuk membuat meri bersuara caranya dengan memegang anak itik menggunakan tangan kiri, sedangkan tangan kanan mencubit bagian pangkal sayap. Cara ini perlu pengalaman bagi peternak yang ingin mempraktekkan.
2. Penyediaan Induk Buatan: Alat yang banyak digunakan peternak berupa pemanas lampu minyak atau listrik. Induk buatan ini dapat digunakakan untuk sekitar 100 ekor anak itik. Dapat dibuat dari triplek, kayu atau seng dengan lampu minyak atau listrik (sekitar 40 watt) dipasang dibagian tengah. Keranjang berbentuk bulat terbuat dari anyaman bambu dapat dipakai sebagai induk buatan. Panas yang dihasilkan oleh tubuh anak itik yang saling berhimpitan dalam keranjang dapat pula dipakai sebagai sumber panas. Untuk mengetahui apakah temperatur indukan sudah cukup, dapat dilihat dari sebaran meri, jika terlalu panas meri akan berada dipinggir dan bila terlalu dingin meri akan mengumpul disekitar sumber panas. Temperatur yang ideal akan membuat sebaran meri merata disemua tempat.
3. Tempat Pakan dan Minum: Tempat minum harus diusahakan sedemikian rupa aman agar meri tidak dapat masuk kedalam tempat minum. Pakan diberikan dalam bentuk mash atau crumble yang diletakkan diatas tempat pakan. Jumlah tempat pakan dan minum harus cukup dan perlu disesuaikan dengan bertambahnya umur. Bentuk tempat pakan diusahakan memanjang sehingga dapat menampung meri dalam jumlah banyak. Tempat minum sebaiknya diberikan dekat dengan tempat pakan, bagian bawah tempat minum dapat diberi tempat penampungan air yang tercecer untuk meri bermain air. 


Tatalaksana Pemeliharaan Itik Dara

Kandang dengan sistim pen yang dilengkapi dengan litter dari sekam untuk itik dara dianggap yang paling cocok. Apabila jumlah itik yang dipelihara tidak banyak (500 ekor), maka kandang itik dara dapat sekaligus digunakan sebagai kandang itik petelur. Luas kandang yang dibutuhkan sekitar 6-7 ekor per m2. Penyediaan tempat pakan dan minum harus cukup sehingga semua itik dapat makan dan minum secara merata. Hari pertama itik dara masuk dalam kandang. Perlu diberikan obat anti stress berupa vitamin, preparat sulfa seperti "sulfamix" atau sebangsanya yang dapat dibeli di poultry shop. Obat tersebut berguna dapat dicampurkan dalam air minum untuk menghindarkan stress yang berlebihan dan mencegah beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

Pembatasan jumlah pakan merupakan cara yang terbaik untuk mencegah kegemukan. Namun demikian pembatasan pakan yang berlebihan akan dapat menyebabkan itik menjadi kurus. Beberapa peternak memberikan sekitar 75-80 % dari kebutuhan konsumsi pakan normal sehari. Cara lain yang juga banyak dilakukan peternak adalah mengurangi kwalitas pakan, dengan mempertinggi kandungan serat kasar. Sebagai patokan berat badan ideal itik siap bertelur (22 minggu) berkisar antara 1,3-1,4 kg.
 
Penyediaan halaman sangat membantu dalam mencegah terjadinya kegemukan. Hal ini dapat dilakukan dengan membiarkan itik berada dihalaman kandang pada siang hari sehingga itik dapat secara leluasa bergerak. Pada malam hari itik dimasukkan dalam kandang beratap untuk beristirahat atau tidur. 

Bibit Itik Pedaging

Sumber Gambar: id-id.vi-vn.connect.fa..(7/7 2011)
Bibit itik serati mempunyai pertambahan bobot badan lebih bagus dibandingkan itik jantan biasa yang digemukkan ( ½ kg lebih berat dibandingkan itik jantan biasa yang digemukkan).
Dibidang peternakan, bahwa ternak itik merupakan salah satu komoditi unggas yang mempunyai peran cukup penting sebagai penghasil telur dan daging untuk mendukung ketersediaan protein hewani yang murah dan mudah didapat. Di Indonesia, itik umumnya diusahakan sebagai penghasil petelur namun ada pula yang diusahakan sebagai penghasil daging. Peternakan itik didominasi oleh peternak dengan sistem pemeliharaan yang masih tradisional di mana itik digembalakan di sawah atau tempat-tempat yang banyak airnya, namun dengan cepat mengarah pada pameliharaan/budidaya secara intensif yang sepenuhnya terkurung.
 
Saat ini, pergeseran pola/sistem budidaya/pemeliharaan itik ini disebabkan oleh berkurangnya tempat penggembalaan antara lain karena makin intensifnya penanaman padi sawah, konvensi atau alih fungsi lahan persawahan menjadi daerah pemukiman dan industri. Selain itu juga karena meningkatnya kesadaran peternak untuk mencegah dan menularnya penyakit unggas seperti Avian Influenza.
Dengan adanya, pegeseran ini menunjukkan bahwa usaha peternakan itik bukan hanya sekedar sambilan akan tetapi sudah memiliki orientasi bisnis yang diarahkan dalam suatu kawasan, baik sebagai cabang usaha maupun sebagai usaha pokok, karena mengusahakan budidaya itik cukup menguntungkan dan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan keluarga.
 
Untuk hidup sehat diperlukan bahan pangan dengan zat gizi karbohodrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Jenis bahan pangan yang dimakan terdiri dari bahan pangan asal nabati dan hewani. Dalam hal ini, bahan pangan hewani mengandung zat gizi esensial yang lengkap yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Bahan pangan hasil ternak seperti daging merupakan sumber protein hewani. Dimana protein hewani mengandung asam amino esensia (yang tidak dapat dibuat oleh tubuh) yang lengkap dan seimbang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama bagi pertumbuhan dan fungsi susunan syaraf.
Dalam hal ini, bahwa manusia betul-betul membutuhkan makanan yang dapat memenuhi gizi untuk dapat tumbuh yang sehat sehingga menghasilkan manusia yang berkualitas. Salah satunya untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh manusia yaitu daging itik yang mempunyai kandungan protein hewani sehingga manusia yang mengkonsumsinya dan diharapkan dapat memenuhi gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Saat ini, bibit itik pedaging yang baik yaitu menggunakan bibit itik serati yang merupakan hasil kawin silang antara Entog Jantan dengan Itik Betina dapat menghasilkan itik pedaging yang berkualitas tinggi. Itik serati untuk pedaging telah diproduksi secara komersial di beberapa negara Asia, akan tetapi di Indonesia itik tersebut belum berkembang secara komersial. Akhir - akhir ini perkembangan itik pedaging di Indonesia semakin meningkat sejak peternak menggemukkan itik jantan sebagai itik pedaging dan menjualnya dengan harga baik. Saat ini banyak restoran di beberapa kota menyediakan daging itik yang telah masak dengan menggunakan berbagai macam macam bumbu.
Penampilan Itik Serati tumbuh lebih cepat dibandingkan itik jantan yang digemukkan. Itik Serati pada umur 8 minggu mencapai bobot badan 1,8 kg sedangkan itik jantan yang digemukkan hanya 1,3 kg atau itik serati tumbuh ½ kg lebih berat dibandingkan itik jantan yang digemukkan. Begitu pula penggunaan pakan itik serati jauh lebih baik dibandingkan itik jantan yang digemukkan. Disamping itu, itik serati hanya membutuhkan 3,29 kg pakan untuk menghasilkan 1 kg bobot badan dibanding itik jantan yang digemukkan membutuhkan pakan sebanyak 4,24 kg. Dari hasil penelitian tentang itik serati menunjukkan bahwa daging dadanya lebih banyak dibandingkan dengan daging itik biasa. Selain itu, daging itik serati juga tidak berbau amis.

Penulis : Sri Hartati (Pusat Penyuluhan Pertanian )
email : tatik3454@yahoo.com http://cybex.deptan.go.id

HALAMAN FACEBOOK