TAG - BLOGQ

Tampilkan postingan dengan label Itik Alabio. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Itik Alabio. Tampilkan semua postingan

JENIS ITIK PEDAGING : itik Alabio

ITIK PEDAGING

Ada beberapa jenis itik pedaging, antara lain : itik Alabio, itik Serati. Dimana itik Serati mempunyai keunggulan, seperti : produktivitas lebih unggul, pertumbuhan lebih cepat, kadar lemak rendah dan kadar proteingnya tinggi.
Dibidang peternakan, bahwa ternak itik merupakan salah satu komoditi unggas yang mempunyai peran cukup penting sebagai penghasil telur dan daging untuk mendukung ketersediaan protein hewani yang murah dan mudah didapat. Di Indonesia, itik umumnya diusahakan sebagai penghasil petelur namun ada pula yang diusahakan sebagai penghasil daging. Peternakan itik didominasi oleh peternak dengan sistem pemeliharaan yang masih tradisional di mana itik digembalakan di sawah atau tempat-tempat yang banyak airnya, namun dengan cepat mengarah pada pameliharaan/budidaya secara intensif yang sepenuhnya terkurung.
Saat ini, pergeseran pola/sistem budidaya/pemeliharaan itik ini disebabkan oleh berkurangnya tempat penggembalaan antara lain karena makin intensifnya penanaman padi sawah, konvensi atau alih fungsi lahan persawahan menjadi daerah pemukiman dan industri. Selain itu juga karena meningkatnya kesadaran peternak untuk mencegah dan menularnya penyakit unggas seperti Avian Influenza.
Dengan adanya, pegeseran ini menunjukkan bahwa usaha peternakan itik bukan hanya sekedar sambilan akan tetapi sudah memiliki orientasi bisnis yang diarahkan dalam suatu kawasan, baik sebagai cabang usaha maupun sebagai usaha pokok, karena mengusahakan budidaya itik cukup menguntungkan dan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan keluarga.
Adapun jenis itik pedaging yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas, antara lain : itik Alabio, itik Serati. Itik-itik tersebut mempunyai bentuk spesifik atau penampilan yang berbeda, yaitu :
A. Bentuk fisik itik Alabio sebagai berikut : (1) Warna bulu : pada iti jantan berwarna agak putih kekuning-kuningan, abu-abu kehitaman, ujung ekor bulu melengkung ke atas. Untuk bulu sayap, ujung ekor, dada, leher berwarna keputih-putihan dan atas kepala sedikit hitam. Pada itik betina berwarna keabu-abuan, coklat dan kehitam-hitaman pada ujung sayap. Sedangkan ujung ekor, leher, kepala berwarna keputih-putihan dan atas kepala berwarna kehitaman; (2) Warna kaki tegap dan berwarna kuning; (3) Profil bulu langsing, membentuk segitiga dan berdiri 60 derajat dengan tanah; (4) Paruh kokoh, pipih dan berwarna kuning, ujung paruh ada segi tiga hitam; (5) Tanda khusus yaitu berjambul dan warna kulit telur biru kehijauan; (6) Berat badan dewasa untuk betina 1.400 gram dan jantan 1.500 gram;
B. Penampilan itik Serati yaitu tumbuh lebih cepat dibanding itik jantan yang digemukkan. Itik Serati pada umur 8 minggu mencapai bobot badan 1,8 kg sedangkan itik jantan yang digemukan hanya 1,3 kg atau itik Serati tumbuh lebih beratr 0,5 kg dibanding itik jantan yang digemukkan. Begitu pula penggunaan pakan itik Serati jauh lebih baik dibanding itik jantan yang digemukkan. Itik Serati hanya membutuhkan 3,29 kg pakan untuk menghasilkan 1 kg bobot badan dibanding itik jantan yang digemukkan membutuhkan pakan sebanyak 4,24 kg. Dari hasil penelitian tentang itik Serati menunjukkan bahwa daging dadanya lebih banyak dibandingkan dengan daging itik biasa. Disamping itu daging itik Serati juga tidak berbau amis seperti bau itik jenis lainnya.
Sebagai gambaran, bahwa itik Serati adalah hasil kawin silang antara Entog Jantan dengan itik Betina untuk menghasilkan itik pedaging yang berkualitas tinggi. Itik Serati untuk pedaging telah diproduksi secara komersial. Saat ini banyak restoran atau warung makan di beberapa kota menyediakan daging itik yang telah dimasak dengan menggunakan berbagai macam bumbu. Misalnya di Kalimantan, itik dimasak dan dijual sebagai itik panggang, sedangkan di Jawa orang itik dimasak menjadi itik goreng dan du Bali dikenal dengan masakan "betutu" yaitu masakkan itik dengan bumbu ditaburi jeruk limau dan dipanggang.
Itik Serati yang merupakan hasil pesilangan antara itik jantan dengan Entog betina, ternyata mempunyai beberapa keunggulan, antara lain : produktivitas lebih unggul, pertumbuhan lebih cepat, kadar lemak rendah dan kadar proteingnya tinggi.

Penulis : Sri Hartati (Pusat Penyuluhan Pertanian )
email : tatik3454@yahoo.com
http://cybex.deptan.go.id

JENIS-JENIS ITIK PETELUR : Itik Alabio

Itik Alabio

Sumber Gambar: http://far71.wordpress.com
Usaha tani itik alabio telah dilakukan sejak lama, khusunya di lahan rawa di Kalimantan Selatan bahkan merupakan usaha pokok masyarakat di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Pemeliharaan itik alabio mempunyai prospek yang cerah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan konsumsi protein hewani asal ternak. Beternak itik ini dapat memberikan kontribusi yang memadai terhadap pendapatan keluarga. Usaha tani itik alabio kini sudah mengarah ke spesialisasi usaha yaitu produksi telur tetas, telur konsumsi, penetasan, dan pembesaran. Itik Alabio merupakan salah satu plasma nutfah unggas lokal yang mempunyai keunggulan sebagai penghasil telur.
Usaha pemeliharaan itik secara umum dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu skala kecil, itik yang dipelihara kurang dari 500 ekor dengan sistem pemeliharaan tradisional atau dilepas di laha rawa ataus awah, skala sedang dengan jumlah itik yang dipelihara lebih dari 5000 ekor/peternak dengan sistem pemeliharaan secara intensif.
Pemeliharaan itik alabio jantan untuk tujuan menghasilkan daging berkualitas prima harus dilakukan sampai umur 12 minggu. Itik alabio jantan yang lebih tinggi dibanding itik bali dan tegal, namun sedikit lebih rendah dari itik khaki chambell. Pengolahan pascapanen daging dan telur itik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah dalam upaya mendongkrak pendapatan dan gizi masyarakat. Beberapa bentuk produk olahan dari itik adalah dendeng, abon, sosis, dan bakso.
Permasalahan yang dihadapi dalam pengolahan daging itik adalah daging kurang empuk dan pengemasan belum baik, sehingga produk tidak dapat bertahan lama. Kualitas dendeng itik kurang baik bahkan ada yang aromanya kurang segar atau sedikit bau tengik sehingga kurang disukai konsumen. Telur biasanya diawetkan menjadi telur asin, namun kualitasnya masih beragam, terutama warna kuning telurnya. Sebagian masyarakat Kalimantan Selatan cenderung mengkonsumsi telur itik yang warna kuning telurnya lebih merah atau orang setempat menyebutnya "telur tambak". Telur seperti itu dihasilkan dari itik yang dipelihara dengan cara digembala.
Beberapa penyakit pada itik alabio adalah samonelosis, kolibasilosis, cengesan atau selesma, aflatoksikosis, dan asperigilosis. Istiana (1994) telah berhasil mengisolasi Salmonella sp. Namun, Salmonella berhasi diisolasi dari sampel anak itik, telur, dedak, dan pakan itik alabio yang dijual di pasar. 
 
Sumber : Balittra, 2011.http://cybex.deptan.go.id

HALAMAN FACEBOOK