|
Penyakit virus kuning disebabkan oleh Gemini Virus “TYLCV” (Tomato
Yellow Leaf Curl Virus). Gejala yang muncul antara lain helaian daun
yang diserangnya mengalami “vein clearing” dimulai dari daun-daun pucuk,
kemudian berkembang menjadi warna kuning yang jelas, tulang daun
menebal dan daun-daunn menggulung ke atas. apabila serangan nya sudah
lanjut (infeksi lanjut), menyebabkan daun-daunnya mengecil dan berwarna
kuning terang, tanaman kerdil dan tidak berbuah.
Untuk mengendalikan penyakit ini diantaranya menanam varietas yang agak tahan (karena belum ada varietas yang tahan akan penyakit ini), misalnya dengan menanam cabai keriting jenis Bukittinggi atau dengan cara memberi pupuk kandang/kompos minimal 20 ton/ha. Cara lainnya dengan merendam benih dengan larutan PGR (dosis 20ml/liter air) selama 6-12 jam. Gunakan benih tanaman yang sehat (tidak mengandung virus) dan benih yang ditanam itu bukan berasal dari daerah yang terserang penyakit. Tanaman yang menunjukkan gejala serangan penyakit harus segera dicabut/dimusnahkan supaya tidak menjadi sumber penyebaran penyakit ke tanaman lain yang masih sehat. Selain itu, lakukanlah rotasi/ pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang virus (terutama bukan dari tanaman famili Solanaceae seperti tomat, cabai, kentang, tembakau dan famili Cucurbitaceae, misalnya mentimun) yang dilakukan paling sedikit dalamsatu hamparan, bukan perorangan dan dilakukan serentak tiap satu musim tanam dan sebaiknya seluas mungkin. Jika memungkinkan, dengan menanam tanaman border (jagung, orok-orok atau kacang panjang) untuk mencegah masuknya serangga yang dapat menularkan virus ke lahan pertanaman cabai (5-6 baris, demgam jarak tanam rapat 15-20cm, ditanam 2-3 minggu sebelum tanam cabai) Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang berbahan aktif imidakloporoid untuk menekan populasi kutu daun yang merupakan vektor penyakit virus kuning.
|
Selamat Datang di Blog @Superfishfood sharing informasi Perikanan Peternakan Pertanian...