Itik Alabio
Sumber Gambar: http://far71.wordpress.com |
Usaha tani itik alabio telah dilakukan sejak lama, khusunya di lahan
rawa di Kalimantan Selatan bahkan merupakan usaha pokok masyarakat di
Kabupaten Hulu Sungai Utara. Pemeliharaan itik alabio mempunyai prospek
yang cerah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya
kesadaran masyarakat akan konsumsi protein hewani asal ternak. Beternak
itik ini dapat memberikan kontribusi yang memadai terhadap pendapatan
keluarga. Usaha tani itik alabio kini sudah mengarah ke spesialisasi
usaha yaitu produksi telur tetas, telur konsumsi, penetasan, dan
pembesaran. Itik Alabio merupakan salah satu plasma nutfah unggas lokal
yang mempunyai keunggulan sebagai penghasil telur.
Usaha pemeliharaan itik secara umum dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu skala kecil, itik yang dipelihara kurang dari 500 ekor dengan sistem pemeliharaan tradisional atau dilepas di laha rawa ataus awah, skala sedang dengan jumlah itik yang dipelihara lebih dari 5000 ekor/peternak dengan sistem pemeliharaan secara intensif.
Pemeliharaan itik alabio jantan untuk tujuan menghasilkan daging berkualitas prima harus dilakukan sampai umur 12 minggu. Itik alabio jantan yang lebih tinggi dibanding itik bali dan tegal, namun sedikit lebih rendah dari itik khaki chambell. Pengolahan pascapanen daging dan telur itik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah dalam upaya mendongkrak pendapatan dan gizi masyarakat. Beberapa bentuk produk olahan dari itik adalah dendeng, abon, sosis, dan bakso.
Permasalahan yang dihadapi dalam pengolahan daging itik adalah daging kurang empuk dan pengemasan belum baik, sehingga produk tidak dapat bertahan lama. Kualitas dendeng itik kurang baik bahkan ada yang aromanya kurang segar atau sedikit bau tengik sehingga kurang disukai konsumen. Telur biasanya diawetkan menjadi telur asin, namun kualitasnya masih beragam, terutama warna kuning telurnya. Sebagian masyarakat Kalimantan Selatan cenderung mengkonsumsi telur itik yang warna kuning telurnya lebih merah atau orang setempat menyebutnya "telur tambak". Telur seperti itu dihasilkan dari itik yang dipelihara dengan cara digembala.
Beberapa penyakit pada itik alabio adalah samonelosis, kolibasilosis, cengesan atau selesma, aflatoksikosis, dan asperigilosis. Istiana (1994) telah berhasil mengisolasi Salmonella sp. Namun, Salmonella berhasi diisolasi dari sampel anak itik, telur, dedak, dan pakan itik alabio yang dijual di pasar.
Usaha pemeliharaan itik secara umum dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu skala kecil, itik yang dipelihara kurang dari 500 ekor dengan sistem pemeliharaan tradisional atau dilepas di laha rawa ataus awah, skala sedang dengan jumlah itik yang dipelihara lebih dari 5000 ekor/peternak dengan sistem pemeliharaan secara intensif.
Pemeliharaan itik alabio jantan untuk tujuan menghasilkan daging berkualitas prima harus dilakukan sampai umur 12 minggu. Itik alabio jantan yang lebih tinggi dibanding itik bali dan tegal, namun sedikit lebih rendah dari itik khaki chambell. Pengolahan pascapanen daging dan telur itik merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai tambah dalam upaya mendongkrak pendapatan dan gizi masyarakat. Beberapa bentuk produk olahan dari itik adalah dendeng, abon, sosis, dan bakso.
Permasalahan yang dihadapi dalam pengolahan daging itik adalah daging kurang empuk dan pengemasan belum baik, sehingga produk tidak dapat bertahan lama. Kualitas dendeng itik kurang baik bahkan ada yang aromanya kurang segar atau sedikit bau tengik sehingga kurang disukai konsumen. Telur biasanya diawetkan menjadi telur asin, namun kualitasnya masih beragam, terutama warna kuning telurnya. Sebagian masyarakat Kalimantan Selatan cenderung mengkonsumsi telur itik yang warna kuning telurnya lebih merah atau orang setempat menyebutnya "telur tambak". Telur seperti itu dihasilkan dari itik yang dipelihara dengan cara digembala.
Beberapa penyakit pada itik alabio adalah samonelosis, kolibasilosis, cengesan atau selesma, aflatoksikosis, dan asperigilosis. Istiana (1994) telah berhasil mengisolasi Salmonella sp. Namun, Salmonella berhasi diisolasi dari sampel anak itik, telur, dedak, dan pakan itik alabio yang dijual di pasar.
Sumber : Balittra, 2011.http://cybex.deptan.go.id