1. |
SEJARAH SINGKAT |
|
Pepaya merupakan tanaman buah berupa
herba dari famili Caricaceae yang berasal dari Amerika Tengah dan
Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko dan Coasta Rica. Tanaman
pepaya banyak ditanam orang, baik di daeah tropis maupun sub tropis.
di daerah-daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran dan
pegunungan (sampai 1000 m dpl). Buah pepaya merupakan buah meja bermutu
dan bergizi yang tinggi. |
2. |
JENIS TANAMAN |
|
1) |
Pepaya Jantan
Pohon pepaya ini
memiliki bunga majemuk yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang.
Bunga pertama terdapat pada pangkal tangkai. Ciri-ciri
bunga jantan ialah putih/bakal buah yang rundimeter yang
tidak berkepala, benang sari tersusun dengan sempurna. |
|
2) |
Pepaya Betina
Pepaya ini memiliki
bunga majemuk artinya pada satu tangkai bunga terdapat
beberapa bunga. Tangkai bunganya sangat pendek dan terdapat
bunga betina kecil dan besar. Bunga yang besar akan menjadi
buah. Memiliki bakal buah yang sempurna, tetapi tidak
mempunyai benang sari, biasanya terus berbunga sepanjang
tahun. |
|
3) |
Pepaya Sempurna |
|
Memiliki bunga yang sempurna susunannya, bakal
buah dan benang sari dapat melakukan penyerbukan sendiri maka
dapat ditanam sendirian. Terdapat 3 jenis pepaya sempurna, yaitu:
1. Berbenang sari 5 dan bakal buah bulat.
2. Berbenang sari 10 dan bakal buah lonjong.
3. Berbenang sari 2 - 10 dan bakal buah mengkerut.
Pepaya sempurna mempunyai 2 golongan:
1. Yang dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
2. Yang berbuah musiman. |
|
Jenis pepaya yang banyak dikenal orang di Indonesia,
yaitu:
1. Pepaya semangka, memiliki daging buah berwarna merah semangka,
rasanya manis.
2. Pepaya burung, warna daging buah kuning, harum baunya dan
rasanya manisasam. |
|
3. |
MANFAAT TANAMAN |
|
1) |
Buah masak yang
populer sebagai “buah meja”, selain untuk pencuci
mulut juga sebagai pensuplai nutrisi/gizi terutama vitamin
A dan C. Buah pepaya masak yang mudah rusak perlu diolah dijadikan
makanan seperti sari pepaya, dodol pepaya. Dalam industri
makanan buah pepaya sering dijadikan bahan baku pembuatan
(pencampur) saus tomat yakni untuk penambah cita rasa, warna
dan kadar vitamin.
|
2) |
Dalam industri makanan, akarnya dapat digunakan sebagai obat
penyembuh sakit ginjal dan kandung kencing. |
3) |
Daunnya sebagai obat penyembuh penyakit
malaria, kejang perut dan sakit panas. Bahkan daun mudanya
enak dilalap dan untuk menambah nafsu makan, serta dapat menyembuhkan
penyakit beri-beri dan untuk menyusun ransum ayam.
|
4) |
Batang buah muda dan daunnya mengandung
getah putih yang berisikan enzim pemecah protein yang disebut
“papaine” sehingga dapat melunakan daging untuk
bahan kosmetik dan digunakan pada industri minuman (penjernih),
industri farmasi dan textil.
|
5) |
Bunga pepaya yang berwarna putih dapat
dirangkai dan digunakan sebagai “bunga kalung”
pengganti bunga melati atau sering dibuat urap. Batangnya
dapat dijadikan pencampur makanan ternak melalui proses pengirisan
dan pengeringanu.
|
|
4. |
SENTRA PENANAMAN |
|
Di Indonesia tanaman pepaya tersebar dimana-mana
bahkan telah menjadi tanaman perkarangan. Senrta penanaman buah pepaya
di Indonesia adalah daerah Jawa barat (kabupaten Sukabumi), Jawa Timur
(kabupaten Malang), Pasar Induk Kramat Jati DKI, Yogyakarta (Sleman),
Lampung Tengah, Sulawesi Selatan (Toraja), Sulawesi Utara (Manado).
|
5. |
SYARAT TUMBUH |
|
5.1. |
Iklim
1. |
Angin diperlukan untukpenyerbukan
bunga. Angin yang tidakterlalu kencang
sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman. |
2. |
Tanaman pepaya tumbuh subur pada daerah
yang memilki curah hujan 1000- 2000 mm/tahun. |
3. |
Suhu udara optimum 22-26 derajat C. |
4. |
Kelembaban udara sekitar 40%. |
|
5.2. |
Media Tanam
1. |
Tanah yang baik untuk tanaman pepaya adalah tanah
ynag subur dan banyak mengandung humus. Tanah itu harus
banyak menahan air dan gembur. |
2. |
Derajat keasaman tanah ( pH tanah) yang
ideal adalah netral dengan pH 6-7. |
3. |
Kandungan air dalam tanah merupakan syarat
penting dalam kehidupan tanaman ini. Air menggenang dapat
mengundang penyakit jamur perusak akar hingga tanaman
layu (mati). Apabila kekeringan air, nama tamanan akan
kurus, daun, bunga dan buah rontok. Tinggi air yang ideal
tidak lebih dalam daripada 50–150 cm dari permukaan
tanah. |
|
5.3. |
Ketinggian Tempat
Pepaya dapat ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 700
m–1000 m dpl. |
|
6. |
PEDOMAN BUDIDAYA |
|
6.1. |
Pembibitan
- Persyaratan Benih
Sebagai bibit dipergunakan biji, meskipun pohon pepaya
dapat di okulasi. Untuk memperoleh biji bakal bibit
yang baik dan murni dilakukan melalui pembijian sendiri
dengan jalan perkawinan buatan. Cara perkawinan buatan
ada 2 yaitu:
a) |
Bunga-bunga
dari tanaman betina ambil yang besar, dibungkus
dengan kertas plastik selama 2 hari, sebelumnya
bunga-bunga betina membuka. Pada waktu bunga-bunga
itu membuka lakukan penyerbukan dengan bungan-bunga
jantan yang di kepyok-kepyokan di atas bunga
betina. Perkawinan di lakukan hingga 3 kali.
|
b) |
Cari pepaya yang berbunga
dan berbuah terus menerus pilihlah bunga elongata
yang terbesar yang hampir mekar dan terletak
pada ujung tangkai. Kemudian bunga tersebut
dibungkus dengan kantung agar tidak diserbuki
secara alami oleh bunga lain selama 10 hari.
|
Biji-biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari
buah-buah yang telah masak benar dan berasal dari
pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua
untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan
kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi
biji terbuang lalu dikeringkan ditempat yang teduh.
Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan
diambil dari buah yang sudah terlalu masak/tua dan
jangan dari pohon yang sudah tua.
- Penyiapan Benih
Kebutuhan benih perhektar 60 gram (± 2000 tanaman).
Benih direndam dalam larutan fungisida benomyl dan
thiram ( Benlate T) 0,5 gram/liter kemudian disemai
dalam polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan
merupakan campuran 2 ember tanah yang di ayak ditambah
1 ember pupuk kandang yang sudah matang dan diayak
ditambah 50 gram TSP dihaluskan ditambah 29 gram curater/petrofar.
Biji-biji yang sudah dikeringkan, jika hendak ditanam
harus diuji terlebih dahulu. Caranya biji-biji, yang
ditangguhkan dipergunakan sebagai bibit.
- Teknik Penyemaian Benih
Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup
dengan tanah. Disiram setiap hari. Benih berkecambah
muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya
15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam. Biji-biji
tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu.
Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit
persemaian itu dipindahkan kekebun.
- Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam larikan
(barisan ) dengan jarak 5-10 cm. Biji tidak boleh
dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm.
Dengan pemeliharaan yang baik, biji-biji akan tumbuh
sesudah 3 minggu ditanam.
- Pemindahan Bibit
Bibit-bibit yang sudah dewasa, siktar umur 2-3 bulan
dapat dipindahkan pada permulaan musim hujan.
|
|
6.2. |
Pengolahan Media Tanam
- Persiapan
Lahan dibersihkan dari rumput, semak dan kotoran lain,
kemudian dicangkul/dibajak dan digemburkan.
- Pembentukan Bedengan
Bentuk bedengan berukuran lebar 200-250 cm, tinggi
20-30 cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan
60 cm. Buat lobang ukuran 50 x 50 x 40 cm di atas
bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.
- Pengapuran
Apabila tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam
(pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yang matang,
perlu ditambah ± 1 kg dolomit dan biarkan 1-2
minggu.
- Pemupukan
Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepaya
harus dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup dengan
tanah campuran 3 blek pupuk kandang yang telah matang.
|
|
6.3. |
Teknik Penanaman
- Pembuatan Lubang Tanam
Untuk biji yang disemai, sebelum bibit ditanamkan
bibit, terlebih dahulu harus dibuatkan lubang tanaman.
Lubang-lubang berukuran 60 x 60 x 40 cm, yang digali
secara berbaris. Selama lubang-lubang dibiarkan kosong
agar memperoleh cukup sinar matahari. Setelah itu
lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri
dengan pupuk kandang 2-3 blek. Lubang-lubang yang
ditutupi gundukan tanah
yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap.
Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang
tersebut diatas dibuat 1-2 bulan penanaman.
Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang-lubang
pertanaman harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang
pertanaman untuk biji-biji harus selesai ±
5 bulan sebelum musim hujan.
- Cara Penanaman
Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa
bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yang jantan
dan betina atau berkelamin dua.
|
|
6.4. |
Pemeliharaan Tanaman
- Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman
betina disamping beberapa batang pohon jantan. Hal
ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.
- Penyiangan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan
lainnya, memerlukan penyiangan (pembuangan rumput).
Kapan dan berapa kalli kebun tersebut harus disiangi
tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari
keadaan.
- Pembubunan
Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan
lainnya, memerlukan pendangiran tanah. Kapan dan berapa
kalli kebun tersebut harus didangiri tak dapat dipastikan
dengan tegas, tergantung dari keadaan.
- Pemupukan
Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya
pupuk organik,
memberikan zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat
menjaga kelembaban
tanah. Cara pemberian pupuk:
a) |
Tiap
minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram
ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP dan 25 gram KCl,
dicampur dan ditanam melingkar. |
b) |
Satu bulan kemudian lakukan pemupukan
kedua dengan komposisi 75 gram ZA, 35 gram Urea,
75 gram TSP, dan 40 gram KCl. |
c) |
Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan
ketiga dengan komposisi 75 gram ZA, 50 gram
Urea, 75 gramTSP, 50 gram KCl. |
d) |
Umur 6 bulan dan seterusnya 1
bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA,
60 gram Urea, 75 gramTSP, dan 75 gram KCl.
|
- Pengairan dan Penyiraman
Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan
air yang tergenang. Maka pengairan dan pembuangan
air harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah
yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka harus
dibuatkan paritparit. Pada musim kemarau, tanaman
pepaya harus sering disirami.
|
|
|
7. |
HAMA DAN PENYAKIT |
|
7.1. |
Hama
1. |
Kutu Tanaman(Aphid)
Ciri:
badan halus panjang 2-3 mm berwarna hijau, kuning atau
hitam. Memiliki sepasang tonjolan tabung pada bagian
belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa,
ada yang bersayap dan tidak. Merusak tanaman dengan
cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap yang
panjang di bagian mulut.
Pemberantasan:
tungau tungau daun diberantas dengan penyemprotan
tepung derris atau tepung belerang. |
|
7.2. |
Penyakit
Penyakit yang sering merugikan
tanaman pepaya adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur,
virus mosaik, roboh semai, busuk buah,leher akar, pangkal
batang dan nematoda.
Penyaklit mati bujang diisebabkan oleh jamur Phytphthora
parasitica, P. palmivora dan Pythium aphanidermatum.
Menyerang buah dan batang pepaya. Cara pencegahan: perawatan
kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase sedangkan
penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne
incognita.
Nematoda. Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan
agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya
serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh nematoda
menyebabkan daun menguning, layu dan mati.
|
|
|
8. |
P A N E N |
|
8.1. |
Ciri dan Umur Panen
Tanaman pepaya dapat dipanen setelah berumur 9-12 bulan. Buah
pepaya dipetik harus pada waktu buah itu memberikan tanda-tanda
kematangan: warna kulit buah mulai menguning. Tetapi masih banyak
petani yang memetiknya pada waktu buah belum terlalu matang.
|
8.2. |
Cara Panen
Panen dilakukan dengan berbagai macam cara, pada umumnya panen/pemetikan
dilakukan denggan menggunakan “songgo” (berupa bambu
yang pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk
menjaga agar buah tersebut tidak jatuh pada saat dipetik).
|
8.3. |
Periode Panen
Panen dilakukan setiap 10 hari sekali.
|
8.4. |
Perkiraan Produksi
Tiap pohon kira-kira dapat menghasilkan 30 buah, bahkan sampai
150 buah. Setelah panen pertama, pohon pepaya akan terus menerus
berbuah. Tetapi sebaiknya sesudah 4 tahun kebun itu harus dibongkar. |
|
9. |
PASCA PANEN |
|
9.1. |
Pengumpulan
Setelah dipanen buah diletakan disuatu tempat yang cukup, dekat
dari lokasi dan diberi alas plastik/ koran atau apa saja hingga
buah terhindar dari kerusakan.
|
9.2. |
Penyortiran dan Penggolongan
Pilihlah buah secara selektif, perhatikan bentuk, warna dan
ukuran. Tempatkan buah pada kelompoknya masing-masing, misalnya:
kelompok A adalah buah yang belum masak, kelompok B buah yang
sudah siap dimasak, kelompok C buah yang cacat dan seterusnya.
Sehingga akan mempermudah mengklasifikasikan.
|
9.3. |
Penyimpanan
Supaya buah itu matang petani perlu melakukan pengemposan (buah
disimpan ditempat yang mempunyai suhu yang tinggi).
|
9.4. |
Pengemasan dan Pengangkutan
Biasanya buah dikemas dengan keranjang dalam jumlah banyak yang
dilapisi kertas/kantong bekas semen untuk menghindari luka pada
buah /pada peti yang juga dilapisi dengan kantong semen dan
sejenisnya, setelah itu dimasukan kedalam truk untuk diangkut. |
|
10. |
ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN |
|
10.1. |
Analisis Usaha Budidaya
Analisis budidaya pepaya selama masa tanam 4 tahun dengan luas
lahan 1 hektar di daerah Bogor tahun 1999.
1) Biaya produksi
1) |
Sewa lahan 1 ha selama 4
tahun |
Rp. 8.000.000,-
|
2) |
Bibit 2.000 pohon @ Rp. 300,- |
Rp. 600.000,-
|
3) |
Pupuk
- Pupuk kandang 500 karung @ Rp. 1.500,- Tahun
ke-1 Tahun ke-2 s/d ke-4 @ Rp. 3.000.000,-
- NPK 2000 pohon @ Rp. 4.000,- Tahun ke-1
Tahun ke-2 s/d ke-4 @ Rp. 8.000.000,-
- Tatal Tanduk 2.000 kg @ Rp. 400,- Tahun
ke-3 dan ke-4 @ Rp. 800.000,-
- Pengangkutan tahun ke 1 s/d ke-4 @ Rp. 70.000,- |
Rp. 750.000,-
Rp. 9.000.000,-
Rp. 240.000,-
Rp. 24.000.000,-
Rp. 1.600.000,-
Rp. 280.000,- |
4) |
Pestisida
- Dithene 2 liter/tahun @ Rp. 88.600,- |
Rp. 708.800,- |
5) |
Peralatan
- Cangkul 5 buah @ Rp. 10.000,-
- Koret 5 buah @ Rp. 5.000,-
- Arit 5 buah @ Rp. 5.000,- |
Rp. 50.000,-
Rp. 25.000,-
Rp. 25.000,-
|
6) |
Pemeliharaan
- Pemupukan 10 HKP/tahun @ Rp. 7.500,-
- Pengendalian HPT 4 HKP/tahun @ Rp. 7.500,-
- Penyiangan rumput 30 HKW /tahun @ Rp. 5000,-
- Pembubunan 50 HKP/tahun, @ Rp. 7.500,- (th ke-2s/d ke4)
|
Rp. 300.000,-
Rp. 120.000,-
Rp. 600.000,-
Rp. 1.125.000,- |
7) |
Tenaga kerja
- Pengolahan lahan 30 HKP @ Rp. 7.500,-
- Pembuatan lubang tanam 200 HKP @ Rp. 7.500,-
- Penanaman 10 HKP @ Rp. 7.500,-
- Lain-lain 10 HKP/tahun @ Rp. 7.500,- |
Rp. 225.000,-
Rp. 1.500.000,-
Rp. 75.000,-
Rp. 300.000,- |
8) |
Panen dan pascapanen
- Panen 75 HKP. @ Rp. 7.500,- Tahun Ke-1
Tahun ke-2 s/d ke-4 @ Rp. 562.500,-
- Biaya lain @ Rp. 150.000,-/tahun |
Rp. 45.000,-
Rp. 2.250.000,-
Rp. 600.000,- |
Total biaya produksi |
Rp. 52.418.800,- |
2) Pendapatan
1) |
1. Tahun ke-1, 6.000 kg @ Rp. 700,-
2. Tahun ke-2, 45.000 kg @ Rp. 700,-
3. Tahun ke-3, 45.000 kg @ Rp. 700,-
4. Tahun ke-4, 45.000 kg @ Rp. 700,-
Total Pendapatan selama 4 tahun |
Rp. 4.200.000,-
Rp. 31.500.000,-
Rp. 31.500.000,-
Rp. 31.500.000,-
Rp. 98.700.000,- |
3) Keuntungan |
|
1. Keuntungan selama 4 tahun
2. Keuntungan rata-rata per tahun |
Rp. 46.281.200,-
Rp. 11.570.300,-
|
4) |
Parameter kelayakan usaha
1. B/C ratio |
= 1,88 |
|
10.2. |
Gambaran Peluang Agribisnis
Selama periode 1989-1991, ekspor pepaya Indonesia masih berfluktuasi.
Prospek ekspor pepaya ke pasar dunia sesungguhnya cukup cerah,
terutama untuk melayani permintaan Inggris, Perancis, Jerman,
Belanda, Swedia, yang mencapai 1000 ton per tahun. |
|
11. |
STANDAR PRODUKSI |
|
11.1. |
Ruang Lingkup
Standar ini meliputi diskripsi, klasifikasi dan syarat mutu,
cara pengambilan contoh, cara uji, cara pengemasan.
|
11.2. |
Diskripsi
Standar buah pepaya sesuai dengan Standar Nasional Indonesia
SNI 01–4230– 1996. |
11.3. |
Klasifikasi dan Standar Mutu
Pepaya malang segar digolongkan dalam 4 ukuran yaitu kelas A,
B, C dan D berdasarkan berat tiap buah, yang masing masing digolongkan
dalam 3 jenis mutu.
Kelas A |
: Berat per buah 2,5 kg –
3,0 kg |
Kelas B |
: Berat per buah 1,8 kg – 2,4
kg |
Kelas C |
: Berat per buah 1,5 kg – 1,7 kg |
Kelas D |
: Berat per buah < 1,5 kg atau > 3 kg |
Kriteria dalam menentukan jenis mutu buah pepaya Malang segar
dinilai dari tingkat ketuaan dimana jumlah strip berwarna jingga
pada permukaan kulit buah yang berwarna hijau botol saat dipanen,
kebenaran kultivar. Keseragaman ukuran berat, tingkat kerusakan,
kebusukan dan kadar kotoran serta tingkat kesegaran.
a) |
Tingkat ketuaan warna kulit (jumlah strip
warna jingga): Mutu I 3 strip, Mutu II 2-3 strip, Mutu
III 1 strip. |
b) |
Kebenaran kulrivar : mutu I benar 97%, mutu II benar
95% , Mutu III benar 90% |
c) |
Keseragaman ukuran berat: mutu I seragam 97%, mutu II
seragam 95%, mutu III seragam 90%. |
d) |
Keseragaman ukuran bentuk: mutu I seragam 97%, mutu
II seragam 95%, mutu III seragam 90%. |
e) |
Buah cacat dan busuk : mutu I 0%, mutu II 0%, mutu
III 0% |
f) |
Kadar kotor: mutu I 0%, mutu II 0%, mutu III 0% |
g) |
Serangga hidup/mati: mutu I 0%, mutu II 0%, mutu III
0%. |
h) |
Tingkat kesegaran: mutu I segar 100%, mutu II segar
< 25%, mutu III segar > 25% |
|
11.4. |
Pengambilan Contoh
Satu partai buah Pepaya Malang Segar terdiri dari maksimum 1000
kemasan, contoh diambil secara acak.
a) |
Jumlah kemasan dalam partai/lot 1 s/d 5:
contoh yang diambil semua |
b) |
Jumlah kemasan dalam partai/lot 6 s/d 100: contoh yang
diambil sekurangkurangnya 5 |
c) |
Jumlah kemasan dalam partai/lot 101 s/d 300: contoh
yang diambil sekurangkurangnya 7 |
d) |
Jumlah kemasan dalam partai/lot 301 s/d 500: contoh
yang diambil sekurangkurangnya 9 |
e) |
Jumlah kemasan dalam partai/lot 501 s/d 1000: contoh
yang diambil sekurangkurangnya 10 |
Dari kemasan yang dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya
3 buah pepaya kemudian dicampur. Dari jumlah buah yang terkumpul
kemudian diambil secara acak contoh sekurang-kurangnya 5 buah
untuk diuji.
Petugas pengambil contoh adalah orang yang telah berpengalaman
atau dilatih terlebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan suatu
badan hukum. |
11.5 |
Pengemasan
Untuk pasaran ekspor masing-masing buah Pepaya Malang Segar
dibungkus dengan kantong terbuat dari bahan yang empuk untuk
mengcegah cacat karena benturan selama transportasi.
Buah kemudian dikemas ke dalam kotak karton dengan ujung tangkai
menghadap kebawah. Berat bersih masing-masing kemasan 10 kg
berisikan ± 4 s/d 6 buah Pepaya Malang segar.
Untuk pasaran lokal masing-masing buah pepaya malang segar
dibungkus dengan kertas koran mulai dari ujung tangkai dikemas
dalam keranjang bambu atau plastik dengan berat masing-masing
30 kg berisikan 12 s/d 20 buah Papaya Malang Segar. Dapat
juga digunakan peti kayu.
|
|
12. |
DAFTAR PUSTAKA |
|
1. |
AAK. 1975. Bertanam Pohon Buah-Buahan.
Yogyakarta : Kanisius. |
2. |
Suwarno. Pengaruh Cahaya dan Perlakuan Benih Terhadap Perkecambahan
Benih Pepaya. Dalam Buletin Agricultural Vol. XV No.
3 |
3. |
Tohir, Kaslan A. 1978. Bercocok Tanam Pohon Buah-Buahan. Jakarta
: Pradnya Paramita. |
|