1. |
SEJARAH SINGKAT |
|
Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu yang merambat.
Anggur berasal dari Armenia, tetapi budidaya anggur sudah dikembangkan
di Timur Tengah sejak 4000 SM. Sedangkan teknologi pengolahan anggur
menjadi wine pertama kali dikembangkan orang Mesir pada 2500 SM. Dari
Mesir budidaya dan teknologi pengolahan anggur masuk ke Yunani dan
menyebar ke daerah Laut Hitam sampai Spanyol, Jerman, Prancis dan
Austria. Sejalan dengan perjalanan Columbus anggur dari asalnya ini
mulai menyebar ke Mexico, Amerika Selatan, Afrika selatan, Asia termasuk
Indonesia dan Australia. Penyebaran ini juga menjadikan Anggur punya
beberapa sebutan seperti Grape di Eropa dan Amerika, orang China menyebut
Pu tao dan di Indonesia disebut anggur. |
2. |
JENIS TANAMAN |
|
Anggur termasuk tanaman marga Vitis. Tidak semua jenis
dari marga ini dapat dimakan, yang bisa dimakan hanya dua jenis yaitu
Vitis vinifera dan Vitis labrusca.
Tanaman anggur jenis Vitis vinifera mempunyai ciri:
a. |
Kulit tipis, rasa manis dan segar. |
b. |
Kemampuan tumbuh dari dataran rendah hingga 300
m dari permukaan laut beriklim kering. |
c. |
Termasuk jenis ini adalah Gros Colman, Probolinggo
Biru dan Putih, Situbondo Kuning, Alphonso Lavalle dan Golden
Champion. |
d. |
Ranales |
Tanaman anggur jenis Vitis labrusca
mempunya ciri: |
a. |
Kulit tebal, rasa masam dan kurang segar. |
b. |
Kemampuan tumbuh dari dataran rendah hingga 900
m dpl. |
c. |
Termasuk jenis ini adalah Brilliant, Delaware,
Carman, Beacon dan Isabella. |
Dari kedua jenis ini yang banyak dikembangkan
di Indonesia dan direkomendasi oleh Departemen Pertanian sebagai
jenis unggul adalah jenis Vitis vinifera dari varietas Anggur
Probolinggo Biru dan Alphonso Lavalle. Namun ada juga yang dianjurkan
ditanam antara lain Gross Collman, Probolinggo Putih, Isabella,
Delaware, Chifung dan Australia. |
|
3. |
MANFAAT TANAMAN |
|
Anggur dimanfaatkan sebagai buah segar maupun untuk
diolah sebagai jadi produk lain seperti minuman fermentasi hasil perasan
anggur yang mengandung alkohol biasa disebut Wine, dikeringkan menjadi
kismis dan untuk keperluan industri selai dan jeli. |
4. |
SENTRA PENANAMAN |
|
Di Indonesia sentra anggur terdapat di Jawa Timur (Probolinggo,
Pasuruan, Situbondo), Bali dan Kupang (NTT). |
5. |
SYARAT PETUMBUHAN |
|
5.1. |
Iklim
1. |
Tanaman anggur dapat tumbuh baik di
daerah dataran rendah, terutama di tepitepi pantai,
dengan musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan. |
2. |
Angin yang terlalu kencang kurang baik bagi
anggur. |
3. |
Curah hujan rata-rata 800 mm per tahun.
Dan keadaan hujan yang terus menerus dapat merusak premordia/
bakal perbungaan yaitu tengah berlangsung serta dapat
menimbulkan serangan hama dan penyakit. |
4. |
Sebaiknya sinar matahari yang banyak/udara
kering sangat baik bagi pertumbuhan vegetatif dan pembuahannya. |
5. |
Suhu rata-rata maksimal siang hari 31 derajat
C dan suhu rata-rata minimal malam hari 23 derajat C dengan
kelembaban udara 75-80 %. |
|
5.2. |
Media Tanam
1. |
Tanah yang baik untuk
tanaman anggur adalah mengandung pasir, lempung berpasir,
subur dan gembur, banyak mengandung humus dan hara yang
dibutuhkan. |
2. |
Derajat keasaman tanah yang cocok untuk
budidaya anggur adalah 7 (netral). |
|
5.3. |
Ketinggian Tempat
Anggur
akan tumbuh baik bila ditanam antara 5-1000 m dpl atau
di daerah dataran rendah. Perbedaan ketinggian akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangannya. Jenis Vitis vinifera
menghendaki ketinggian 1-300 m dpl. Jenis Vitis labrusca
menghendaki ketinggian 1-800 m dpl. |
|
|
6. |
PEDOMAN BUDIDAYA |
|
6.1. |
Pembibitan |
|
1) Pengadaan Benih |
|
|
Pengadaan benih dapat dilakukan
dengan cara generatif (biji) dan vegetatif (cangkok, stek cabang,
stek mata, penyambungan).
Perbanyakan tanaman yang paling efektif anggur adalah dengan
menggunakan stek. Bibit stek yang baik adalah : |
|
|
a. |
Panjang stek sekitar
25 cm terdiri atas 2-3 ruas dan diambil dari pohon induk yang
sudah berumur di atas satu tahun. |
|
|
b. |
Bentuknya bulat berukuran sekitar
1 cm. |
|
|
c. |
Kulitnya berwarna coklat muda
dan cerah dengan bagian bawah kulit telah hijau, berair dan
bebas dari noda-noda hitam. |
|
|
d. |
Mata tunas sehat berukuran besar
dan tampak padat. Mata tunas yang tidak sehat ukurannya kecil
dan ujungnya tampak memutih seperti kapuk. |
|
2) Teknik Penyemaian
Bibit
|
Cara generatif bibit
disemai di tempat yang telah disediakan. Cara
vegetatif (stek) yaitu : |
|
a. |
Pembibitan dikerjakan
dengan menyemaikan lebih dulu dalam pot /keranjang
sempai kira-kira selama 5 hari |
|
b. |
Setelah itu dipindah ke media semai
berupa campuran tanah, pupuk kandang dan pasir dengan
perbandingan 1:1:1. Media semai ini berupa polybag/keranjang
yang lebih besar dari tempat awal. |
3) |
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian |
|
a. |
Selama di persemaian
selalu disiram dan jangan sampai tergenang. |
|
b. |
Penyemaian bibit di
tempat teduh dan lembab selama sekitar 2 bulan. |
4) |
Pemindahan Bibit |
|
a. |
Sekitar 2 bulan tersebut
bibit sudah tumbuh dan berakar banyak siap untuk
dipindah ke lapangan dengan memilih yang segar dan
sehat kondisinya. |
|
b. |
Penanaman dilakukan di
awal musim kemarau/saat panas tertinggi. |
|
|
6.2. |
Pengolahan Media Tanam |
|
1) |
Persiapan |
|
Persiapan yang perlu dilakukan adalah:
a) Menentukan lokasi penanaman.
b) Menentukan luas areal tanam.
c) Mengatur jarak tanam.
d) Membuat lubang tanam.
e) Menentukan dosis pupuk kandang yang diperlukan. |
2) |
Pembukaan Lahan |
|
Lahan yang digunakan dibersihkan dan tidak terlindung
dari sinar matahari. Pencangkulan untuk pembuatan lubang
tanam dilakukan setelah ada pengaturan jarak tanam yang
sesuai dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm. Lubang dibiarkan
terkena sinar matahari selama 2-4 minggu. |
3) |
Pengapuran |
|
Pengapuran hanya dilakukan bila pH tanah rendah/terlalu
asam. |
4) |
Pemupukan |
|
Setelah 2-4 minggu lubang tanam diisi pupuk kandang,
pasir dan tanah dengan perbandingan 2:1:1. |
|
6.3. |
Teknik Penanaman
1) |
Penentuan Pola Tanam |
|
Tanaman anggur merupakan tanaman monokultur.
Pengaturan jarak tanam penting diperhatikan dan juga sesuai
dengan larikan karena arah datangnya angin sangat besar
pengaruhnya. Jarak tanam bisa diatur dengan pola: 3 x
3 m, 4 x 4 m, 3 x 5 m, 3 x 4 m, 4 x 5 m, 4 x 5 m, 3 x
5 m dan 4 x 6 m.
Jarak tanam mempengaruhi jumlah tanaman persatuan luas
:
a) 3 x 3 m untuk 1 Ha = 1.111 pohon
b) 3 x 4 m untuk 1 Ha = 833 pohon
c) 3 x 5 m untuk 1 Ha = 666
pohon
d) 4 x 4 m untuk 1 Ha = 625 pohon
e) 4 x 5 m untuk 1 Ha = 500 pohon
f) 4 x 6 m untuk 1 Ha = 416 pohon
|
2) |
Pembuatan Lubang Taman |
|
Lubang tanam yang diperlukan
berukuran 60 x 60 x 60 cm yang disesuaikan dengan jarak
tanam, isi lubang berupa campuran tanah, pasir dan pupuk
kandang dengan perbandingan 1:1:1 atau 1:1:2.b.Tanah bagian
atas dan bawah dipisahkan.c.Lubang tanam ditutup kembali
dengan posisi seperti semula. Tanah bagian atas dicampur
dulu dengan 20 kg pupuk kandang sebelum dimasukkan ke
dalam lubang.d.Lubang tanam yang telah tertutup kembali
diberi ajir untuk memindahkan mengingat letak lubang tanam.
|
3) |
Cara Penanaman |
|
Penanaman bibit anggur terbaik pada saat
musim kemarau, sekitar Juni dan Juli. Setiap tanaman perlu
lahan 20 m² termasuk para-paranya yang harus dipersiapkan
sebelum tanamannya tumbuh. Para-para ini berguna untuk
merayapkan batang dan cabangnya secara mendatar pada ketinggian
2 m. Setiap tanaman juga diberi ajir bambu untuk titian
setelah bibit ditanam, agar pertumbuhannya dapat menjalar
ke atas menuju para-para. |
|
6.4. |
Pemeliharaan Tanaman
- Penyulaman dan Penjarangan
Penyulaman hanya dilakukan bila terdapat tanaman yang
tidak sehat/mati. Pengontrolan dilakukan rutin bersamaan
saat penyiraman karena anggur perlu perhatian kontinyu.
Penjarangan buah sangat penting karena buah yang terlalu
rapat justru merusak perkembangan buah dan menurunkan
kualitas buah. Dalam penjarangan buah-buah yang perlu
dibuang adalah: (1) yang bertangkai panjang; (2) tidak
sempurna bentuknya; (3) buah yang ada di sebelah dalam;
(4) buah yang terbentuk tanpa adanya persarian.
Penjarangan dilakukan dalam dua tahap, tahap satu
saat umur satu bulan setelah pembungaan dan buah masih
pentil, tahap dua dilakukan dua minggu setelah tahap
satu dan buah sebesar biji jagung. Untuk menjaga kualitas
buah, juga perlu dilakukan pembrongsongan (pembungkusan)
buah. Pembungkusan dilakukan bila dalam satu dompol
buah sudah ada dua atau tiga buah yang masak. Bahan
yang umum dipakai bungkus adal kertas semen dan kertas
koran.
- Penyiangan
Penyiangan dilakukan bila terdapat tanaman pengganggu
sekitar tanaman anggur.
- Perempalan
a) |
Perempalan bentuk pada anggur
dilakukan mulai tanam sampai umur 1 tahun, bertujuan
untuk mendapat pertumbuhan yang baik, dengan
cara membuang tunas yang tidak perlu dan membiarkan
satu tunas yang baik sebagai batang
pokok. |
b) |
Perempalan
untuk pembuahan dilakukan setelah anggur berumur
1 tahun. Sebelum perempalan diperiksa dahulu
dengan memotong ujung salah satu cabang, bila
meneteskan air perempalan dilaksanakan, tetapi
bila tidak harus ditunda. Perempalan dilakukan
dengan memotong ranting-ranting, dengan meninggalkan
2-4 mata tunas dan semua daun dibuang sehingga
tanaman jadi gundul. Dalam 1 tahun dilakukan
3 kali perempalan:
1. Tahap I : Maret-April, 90-110 hari
2. Tahap II : Juli-Agustus, 90-110 hari
3. Tahap III : Nov-Des, tahap ini sering gagal
Perempalan antara bulan November-Desember,
tidak memperoleh hasil.
Tujuannya hanya untuk memelihara tingkat kesuburan
tanaman sampai musim hujan berakhir dan tanaman
tidak rusak.
|
- Pemupukan
Ada dua masa pemupukan:
a) |
Pemupukan tanaman muda (0-1 tahun)
1. Umur 0-3 bulan, 10 gram urea, interval 10
hari
2. Umur 3-6 bulan, 15 gram urea, interval 15
hari
3. Umur 6-12 bulan, 50 gram urea
Cara pemberian dengan membuat larikan melingkar
sekeliling tanaman diameter 10-20 cm sedalam
5 cm. |
b) |
Pemupukan tanaman dewasa (1-seterusnya)
1. Umur 21 hari sebelum perempalan, 5 kaleng
pupuk kandang
2. Umur 11 hari sebelum perempalan, 80 gram
TSP/100 gram ZK
3. Umur 7 hari sebelum perempalan, 100 gram
urea
Pupuk kandang diberikan sekali setahun, tahun
kedua dosis dinaikkan jadi 10 kaleng. Pupuk
buatan dinaikkan dosisnya urea 600 gram, TSP
300 gram, ZK 450 gram. Cara pemberian dengan
pembuatan larikan sekitar tanaman dengan diameter
1,5 m. |
- Pengairan dan Penyiraman
Yang perlu diperhatikan adalah:
a) |
Anggur tidak tahan pada air yang
tergenang. |
b) |
Anggur butuh pengairan yang harus dilakukan
mulai tanam sampai pemangkasan. |
c) |
Menjelang pemangkasan, 3-4 minggu sebelumnya
pemberian air harus dihentikan. |
d) |
Setelah masa pemangkasan,
2-3 hari sebelumnya diberi air kembali sampai
ujung ranting mengeluarkan air.
|
e) |
Pemberian dilakukan sampai
buahnya hampir masak, setelah mulai tua pemberian
air dihentikan supaya buah tidak pecah dan
busuk.
|
- Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan insektisida dilakukan sebagai pencegahan
terhadap hama yang mengganggu pada anggur. Penyemprotan
harus dihentikan 15 hari sebelum panen. Khusus untuk
hama Phyiloxera Vitifolia digunakan insektisida Furadan
3G/Temik 1 OG.
- Pengaturan Bunga
Setelah dua minggu pemangkasan pembuahan, cabang tersier
yang baru tumbuh mengeluarkan sulur-sulur pembentukan
bunga yang keluar dari mata ke 3, 4 dan 5. Bila ada
cabang tersier yang tidak mengeluarkan sulur dapat
diadakan pemotongan dengan meninggalkan 3 mata bertujuan
untuk merangsang pertumbuhan sulur. Cabang tersier
yang baru muncul disisakan satu sulur saja, agar menghasilkan
dompol bunga yang besar dan buahnya bisa bermutu tinggi.
|
|
|
7. |
HAMA DAN PENYAKIT |
|
7.1. |
Hama
1. |
Phylloxera
Vitifolia
Menyerang tanaman anggur baik muda maupun tua berakibat
anggur jadi kering dan mati. Yang diserang adalah daun
dan akar tanaman secara langsung. Gejala umum pada daun
terbentuk bisul-bisul kecil dan akar membengkak seperti
kutil. Hama ini menetap di bawah kulit batang yang terkelupas
dan dalam jaringan akar. |
2. |
Kumbang Apogonia
destructor
Bentuk kumbang kecil dan warna hitam mengkilat. Menyerang
daun anggur pada malam hari dan kumbang ini mudah tertarik
oleh sinar lampu. |
3. |
Wereng daun
Serangan wereng ini menyebabkan daun anggur berbintik
putih, kemudian
menjadi kuning coklat dan gugur.
|
4. |
Kutu putih
Serangan wereng ini menyebabkan daun anggur berbintik
putih, kemudian menjadi kuning coklat dan gugur. |
5. |
Ulat Daun
Menyerang daun untuk dijadikan makanannya. |
6. |
Rayap
Serangan yang paling parah bila menggerogoti akar tanaman
yang masih muda sehingga membuat jadi layu dan akhirnya
mati. |
7. |
Burung, kalong,
bajing dan musang
Menyerang buah yang mulai masak untuk dijadikan makanannya.
|
Cara untuk memberantas
hama anggur dilakukan dengan menyemprotkan insektisida
pada bagian yang terkena serangan. Penyemprotan dilakukan
secara rutin dan dihentikan menjelang masa petik. Khusus
hama Phyloxera vitifolia dilakukan dengan menyiramkan
insektisida di sekeliling tanaman. Penyiraman bisa dilakukan
sebelum tanam, setelah tanam/setelah panen. Sedangkan
untuk menanggulangi hama dari hewan besar dapat memakai
jebakan. |
|
7.2. |
Penyakit
1. |
Downy Mildew (jamur)
Gejalanya daun nampak kuning bagian bawah terlihat ada
tepung warna putihkuning. Daun, bunga maupun tandan muda
bisa mati bila terkena penyakit ini terutama saat musim
penghujan atau kelembaban yang tinggi. |
2. |
Powdery
Mildew
Pada permukaan daun terdapat bedak tipis putih kelabu.
Menyerang pucuk, bunga dan buah muda bahkan dapat merusak
ranting sehingga jadi kerdil dan rusak.
|
3. |
Penyakit busuk
hitam
Menyebabkan buah jadi keriput, busuk dan
gugur. |
4. |
Phakospora Vitis
Daun sebelah bawah tertutup tepung berwarna
orange (massa sporanya). |
5. |
Peronospora
Bila udara terlalu lembab jamur ini menyerang daun anggur
dan dapat dikenali
karena spora berwarna kuning di bawah daun. |
Untuk memberantas
penyakit anggur dilakukan dengan menyemprotkan fungisida
dengan waktu a sebelum masa berbunga, setelah berbunga
dan 8-12 hari sesudah penyemprotan kedua setelah berbunga.
Sedang untuk penyakit busuk hitampenyemprotan dilakukan
sebelum masa berbunga, saat berbunga dan 2 minggu sebelum
masa petik. |
|
|
8. |
P A N E N |
|
8.1. |
Ciri dan Umur Panen
Umur panen anggur tergantung jenis yang ditanam, iklim dan tinggi
tempat. Untuk daerah rendah umur buah 90-100 hari setelah pangkas,
daerah dataran tinggi umur buah antara 105–110 hari. Tingkat
kemasakan buah yang baik untuk dipanen adalah warna dalam satu
tandan telah rata, butir buah mudah lepas dari tandan dan keadaan
buah kenyal serta lunak. |
8.2. |
Cara Panen
Cara panen dilakukan dalam cuaca yang cerah dan di pagi hari
dengan pemetikan yang hati-hati (jangan sampai bedak hilang).
Hasil pemetikan dimasukkan keranjang/dos karton diusahakan penempatannya
tidak menumpuk, agar buah yang terletak di bawah tidak rusak
dan pecah. |
8.3. |
Periode Panen
Tanaman anggur dalam satu tahun mengalami dua kali panen.
|
8.3. |
Perkiraan Produksi
Dari areal tanaman anggur 1 ha dengan rasio jarak tanam 4 x
5, jumlah tanaman 500 batang dengan hasil panen per tahun rata-rata
7.500 kg anggur. |
|
9. |
PASCA PANEN |
|
9.1. |
Pengumpulan
Pengumpulan anggur tidak boleh ditumpuk karena dapat merusak
buah di bawahnya. Hal yang penting bedak yang terdapat pada
anggur dijaga agar tidak hilang. |
9.2. |
Penyortiran dan PenggolonganPenyortiran
dilakukan dengan menyingkirkan buah yang rusak dan buah yang
masih terlalu muda dalam satu dompolan. Kemudian anggur digolongkan
menurut ukuran dompolan dan keseragaman besar buah.
|
9.3. |
Penyimpanan
Cara terbaik dalam penyimpanan adalah dengan memasukkan dalam
ruang pendingin untuk mengurangi penguapan, tetapi cara yang
mudah, ringkas dan kapasitas penyimpanan besar adalah dengan
menggantung anggur untuk dianginanginkan dalam ruang yang
sejuk.
|
9.4. |
Pengemasan dan Pengangkutan
Cara menggunakan keranjang bambu dilapisi kertas koran. cara
ini kurang baik karena banyak buah yang rusak. Cara terbaik
dengan menggunakan kotak kayu yang diisi dengan serbuk gergaji
sehingga kerusakan buah dapat ditekan saat pengangkutan. |
|
10. |
ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN |
|
10.1. |
Analisis Usaha Budidaya
Analisis biaya budidaya anggur dengan rasio jarak tanam 4 x
5 luas (500 pohon) dan luas lahan 1 ha di daerah Malang tahun
1999.
1) |
Biaya produksi tahun pertama
1. Lahan - Sewa tanah 5 tahun
@ Rp.2.000.000,- - Pembuatan
Para-para dan pagar keliling :
Pembelian ajir dan
upah Bambu
tunggakan 1558 batang @ Rp. 5.000,- Tutu
kayu jaran 412 batang @ Rp. 3.500,- Bambu
duri/atap para-para 1396 batang @ Rp. 9.000,- Upah
menanam kayu jaran 412 batang @ Rp. 500,- Menanam
bambu tunggakan 1558 batang @ Rp. 500,- Tali
ijuk 200bendel @ Rp. 4.500,- Kawat
tali para-para 2 ton @ Rp. 3.500.000,- Ongkos
pasang para-para Pembuatan
pagar keliling - Pengolahan
tanah/penanaman Buat
lubang tanam 500 pohon @ Rp. 2.000,- Pupuk
Kandang untuk 500 pohon@ Rp. 2.000,- Mencampur
pupuk untuk lubang tanam @Rp. 1000,- Upah
menanam pohon @ Rp. 500,-
2. Bibit 500 pohon @ Rp 5000,-
3. Pupuk - Urea tiap pohon
1kg @ Rp. 1.500,- - TSP tiap
pohon 0,5 kg @ Rp. 1.700,- -
Pupuk kandang @ Rp. 3.000,-
4. Obat dan pestisida - Insektisida
5 liter - Fungisida Profit
8 kg @ Rp. 250.000,- - Fungisida
Antracol 16 kg @ Rp. 65.000,- -
Fungisida Cobox 16 kg @ Rp. 35.000,-
5. Penyiraman - BBM untuk
pompa air 972 l @ Rp. 1000,- -
Oli pompa air 24 l @ Rp. 8.000,-
6. Peralatan - Pipa air 2
batang @ Rp. 50.500,- - Pasang
Pipa air @ Rp. 70.000,- -
Pompa air 3,5 Pk Merk Honda -
Paralon 20 buah @ Rp. 35.000,-
7. Tenaga kerja - Upah tenaga
kerja 3 orang @ Rp. 250.000,-/bulan -
Pengawas 1 orang @ Rp. 240.000,-/bulan
8. Lain-lain/Ipeda
Jumlah biaya produksi tahun ke-1 |
Rp. 10.000.000,-
Rp. 60.000,-
Rp. 7.790.000,-
Rp. 1.442.000,-
Rp. 12.564.000,-
Rp. 206.000,-
Rp. 779.000,-
Rp. 900.000,-
Rp. 7.000.000,-
Rp. 1.470.000,-
Rp. 2.000.000,-
Rp. 1.000.000,-
Rp. 1.000.000,-
Rp. 500.000,-
Rp. 250.000,-
Rp. 2.500.000,-
Rp. 750.000,-
Rp. 425.000,-
Rp. 1.500.000,-
Rp. 280.000,-
Rp. 2.000.000,-
Rp. 1.040.000,-
Rp. 560.000,-
Rp. 972.000,-
Rp. 192.000,-
Rp. 101.000,-
Rp. 140.000,-
Rp. 2.000.000,-
Rp. 700.000,-
Rp. 9.000.000,-
Rp. 2.880.000,-
Rp. 400.000,-
Rp. 72.401.000,-
|
2) |
Biaya produksi tahun kedua, ketiga, keempat dan kelima
1. Pupuk - Urea tiap pohon
1kg @ Rp. 1.500,- - TSP tiap
pohon 0,5 kg @ Rp. 1.700,- -
Pupuk kandang @ Rp. 3.000,-
2. Obat dan Pestisida : -
Insektisida 5 liter - Fungisida
Profit 8 kg @ Rp. 250.000,- -
Fungisida Antracol 16 kg @ Rp. 65.000,- -
Fungisida Cobox 16 kg @ Rp. 35.000,-
3. Penyiraman - BBM untuk
pompa air 972 l @ Rp. 1000,- -
Oli pompa air 24 l @ Rp. 8.000,-
4. Tenaga kerja - Upah tenaga
kerja 3 orang @ Rp. 250.000,-/bulan -
Pengawas 1 orang @ Rp. 240.000,-/bulan
5. Lain-lain /Ipeda
Jumlah biaya produksi/tahun untuk tahun ke-2 - 5
Jumlah biaya produksi |
Rp. 750.000,-
Rp. 425.000,-
Rp. 1.500.000,-
Rp. 280.000,-
Rp. 2.000.000,-
Rp. 1.040.000,-
Rp. 560.000,-
Rp. 972.000,-
Rp. 192.000,-
Rp. 9.000.000,-
Rp. 2.880.000,-
Rp. 400.000,-
Rp. 19.999.000,-
Rp. 152.397.000,- |
3) |
Pendapatan ( hasil panen 1 tahun 2
kali )
1. Tahun ke-1: 500 pohon x 2 x 4 kg x Rp. 7.000,-
2. Tahun ke-2: 500 pohon x 2 x 6 kg x Rp. 7.000,-
3. Tahun ke-3: 500 pohon x 2 x 7,5 kg x Rp. 7.000,-
4. Tahun ke-4: 500 pohon x 2 x 8 kg x Rp. 7.000,-
5. Tahun ke-5: 500 pohon x 2 x 9 kg x Rp. 7.000,-
Jumlah pendapatan |
Rp. 28.000.000,-
Rp. 42.000.000,-
Rp. 52.500.000,-
Rp. 56.000.000,-
Rp. 63.500.000,-
Rp. 241.500.000,- |
4) |
Keuntungan
1. Keuntungan dalam 5 tahun
2. Keuntungan/tahun |
Rp. 89.103.000,-
Rp. 17.820.600,- |
5) |
Parameter kelayakan usaha
1. B/C rasio |
= 1,58 |
Catatan :
- Dalam kenyataan produksi 1 pohon dapat mencapai 20–30
kg dan dalam 1 tahun
bisa 3 kali panen.
- Umur tanaman anggur semakin lama semakin produktif dan dapat
mencapai 25–
30 tahun. |
10.2. |
Gambaran Peluang Agribisnis
Indonesia telah mengeksport buah-buahan, namun untuk beberapa
jenis tertentu masih mengimpor. Dalam tahun 1991-1995, Indonesia
mengimport lima jenis buahbuahan, meliputi apel, jeruk, pir,
kurma dan anggur. Import buah tersebut sebesar 17.418.325
kg senilai US $ 13.973.604 (1991), 40.746.029 kg senilai US
$ 33.032.612 (1992), 68.525.578 kg senilai US $ 50.846.270.
(1993), 77.797.878 kg senilai US $ 60.374.141 (1994), dan
116.557.231 kg senilai US $ 81.937.365 (1995).
Jenis buah import yang telah lama dikenal dan dibudidayakan
di Indonesia antara lain anggur. Produk anggur dalam negeri
belum mengimbangi permintaan pasar (konsumen) domestik, sehingga
tiap tahun masih mengimpor. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat
Statistik) Impor anggur Indonesia tahun 1991-1995 mencapai
26.501.977 kg senilai US $ 36.527.300 atau rata-rata pertahun
sebesar 5.300.395,4 kg senilai US $ 7.305.406.
Dengan kondisi tersebut maka pada masa kini dan yang akan
datang budidaya anggur sangat menjanjikan bagi para produsen.
Sehingga saat ini telah mulai dikembangkan budidaya anggur
dengan skala besar dan pengolahan yang intensif..
|
|
11. |
STANDAR PRODUKSI |
|
11.1. |
Ruang Lingkup
Standar mutu anggur di Indonesia masih belum, namun ditingkat
petani sudah ada standar mutu berdasar dompolan, ukuran buah
dan rasa. |
11.2. |
Diskripsi
Banyaknya buah dalam dompolan menjadi ukuran mutu yang menunjukkan
tingginya produksi. Sedang ukuran buah yang seragam dan rasa
akan menaikkan nilai jual dalam pemasaran.
|
11.3. |
Klasifikasi dan Standar Mutu
Standar mutu yang berlaku di petani:
a. |
Mutu A: dompolan
rapat, buah besar dan seragam, rasa manis. |
b |
Mutu B: dompolan renggang,
buah kecil, rasa manis. |
c. |
Mutu C: di luar ketentuan
mutu A dan B. |
|
11.4. |
Pengambilan Contoh
Pengambilan contoh yang berfungsi untuk penanganan berikutnya
diambil saat dilakukan pemanenan. Anggur yang diambil sebelum
umur panen mempunyai mutu rendah.. |
11.5 |
Pengemasan
Standar pengemasan anggur adalah buah dalam baik saat pengangkutan
sampai ke tempat tujuan. Pengemasan terbaik dengan menggunakan
kotak kayu yang diisi serbuk gergaji sehingga anggur tetap terjaga
keutuhannya. |
|
12. |
DAFTAR PUSTAKA |
|
1. |
Sauri H dan Martulis, 1991, Budidaya Anggur, Usaha Nasional,
Surabaya.
|
2. |
Trubus 33, 1990, Perjalanan Anggur Bali, Penebar Swadaya,
Jakarta. |
3. |
Trubus 272, 1992, Anggur impor Menyerbu Indonesia, penebar
Swadaya, Jakarta. |
4. |
_______________, Vitis vinifera Terbaik
Untuk Wine, Penebar Swadaya, Jakarta.
|
5. |
_______________, Mengunjungi Sentra Anggur Di RRC, Penebar
Swadaya, Jakarta. |
6. |
_______________, Membuat Anggur Berbiji Menjadi Tak Berbiji,
Penebar Swadaya, Jakarta. |
7. |
Trubus 274, 1992, Perbanyakan Anggur dengan Stek
Satu Mata, Penebar Swadaya, Jakarta. |
8. |
Trubus 275,1992, Cara Mengepak Anggur yang Benar, Penebar
Swadaya, Jakarta. |
9. |
______________, Chip Budding Untuk Membibitkan Anggur, Penebar
Swadaya, Jakarta. |
10. |
Widyastuti YE dan Paimin FB, 1993, Mengenal Buah Unggul Indonesia,
Penebar Swadaya, Jakarta. |
|