TAG - BLOGQ

Pendederan Benih Lele

Pendederan I dimaksudkan untuk membesarkan bibit lele berukuran 1-3 cm menjadi bibit berukuran 3-5 cm. Dengan perawatan intensif, terutama dalam hal pemberian pakan, pengaturan air, serta pengendalian hama dan penyakit, masa Pendederan I hanya membutuhkan waktu 2-3 minggu.
1. Pelepasan Bibit
Bibit yang dipelihara dalam Pendederan I berukuran sangat kecil, rentan stres, dan cidera, sehingga pelepasannya harus dilakukan secara hati-hati. Yang penting untuk diperhatikan adalah kepadatan bibit, yaitu antara 500-750 ekor/m2. Itu berarti kolam berukuran 2 x 3 m (6m2) dapat diisi 3000-4500 bibit lele.
Untuk menghindari stres dan cidera, pelepasan bibit lele dilakukan dengan cara sebagai berikut:
  1. Bibit lele diambil dari kolam pemeliharaan larva dengan menggunakan waring bertangkai dengan jaring yang rapat dan lembut.
  2. Bibit ditempatkan pada ember atau baskom yang telah diisi air dari kolam pemeliharaan larva.
  3. Setelah ember atau baskom cukup penuh, segeralah menuju kolam pendederan untuk melepaskannya. Benamkan ember atau baskom ke kolam sehingga air kolam masuk sedikit demi sedikit, bercampur dengan air dalam ember. Dengan cara itu maka bibit akan dapat berenang keluar ember atau baskom. Angkat emmber atau baskom dengan posisi miring ke bawah sehingga semua air beserta bibitnya masuk dalam kolam.
  4. Teruskan langkah tersebut hingga kolam pendederan terisi bibit dengan kepadatan yang sesuai.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah waktu pemindahan dan pelepasan bibit. Untuk menghindari stres yang berlebihan, bibit sebaiknya dipindahkan pada saat suhu air belum terlalu tinggi atau terlalu rendah, yaitu pada pagi atau sore hari. Pada pagi hari, sebaiknya pemindahan dilakukan pada pukul 08.00-10.00. sedangkan pada sore hari, pemindahan sebaiknya dilakukan pada pukul 15.00-18.00.
2. Pengaturan Air
Kualitas air yang digunakan untuk memelihara ikan pada masa Pendederan I sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kesehatan ikan. Air kolam harus dijaga sedemikian rupa sehingga tetap bersih. Penggunaan air mengalir dengan sistem pipa paralon adalah yang paling baik dan efektif karena air kolam yang keluar langsung diganti dengan air yang bersih. Apabila kolam belum dilengkapi pipa untuk keluar masuk air, air harus diganti secara manual 2-3 hari sekali, atau sesuai kebutuhan.
Untungnya, pada kolam Pendederan I kualitas air masih akan cukup baik dalam waktu yang sukup lama karena ukuran ikan peliharaan masih sangat kecil dengan jumlah kotoran yang juga masih sedikit. Selain itu, pakan yang diberikan pun pakan alami yang tidak menyebabkan penurunan kualitas air.
Cara Budidaya Lele | Pendederan I

3. Pemberian Pakan
Bibit berukuran 1-3 cm tentu saja belum dapat makan pelet butiran. Pakan yang diberikan kepada bibit lele ini harus mengandung cukup banyak protein untuk mendukung pertumbuhannya. Selama minggu pertama, bibit hanya diberi pakan alami berupa kutu air (Daphnia sp.) dan cacing sutra (Tubifex sp.). Baru pada minggu kedua bibit lele  mulai diberi pellet 581. Pellet ini berbentuk seperti tepung.
Prinsip pemberian pakan untul bibit lele adalah sebagai berikut:
  1. Pakan alami diberikan dalam keadaan hidup agar apabila belum termakan maka akan dapat dimakan pada waktu berikutnya.
  2. Pakan alami diberikan sedikit demi sedikit hingga bibit lele  kenyang. Caranya, dengan memasukkan kutu air atau cacing sutra sesendok demi sesendok hingga tidak ada lagi bibit lele yang mau memakannya.
  3. Pakan diberikan 3-4 kali sehari, yaitu pagi, siang (bila mungkin), sore, dan malam hari.
  4. Seiring dengan diberikannya makanan berupa pelet, jumlah pakan alami mulai dikurangi. Misalnya, untuk minggu ke-2 kombinasi 75% pakan alami dan 25% pelet, untuk minggu ke-3 kombinasi 5-% pakan alami dan 50% pelet.
4. Pengendalian Hama dan Penyakit
Selain menjaga kualitas air dan memberi pakan, pembudi daya lele juga harus mencegah masuknya hama dan panyakit. Hama yang sering memakan bibit lele antara lain ular, burung pemakan ikan, kadal, dan katak. Bilamana hama tersebut berhasil masuk ke dalam kolam maka dapat dipastikan akan ada banyak bibit yang hilang.
Untuk mencegah ular, burung, kadal dan katak masuk ke dalam kolam, tutuplah kolam dengan anyaman bambu. Bila hama telah terlanjur masuk, segera keluarkan atau basmi secepatnya.
Pencegahan munculnya penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan air kolam. Pengaturan air yang baik dapat mencegah munculnya penyakit. Penambahan sedikit kapur pertanian juga membantu. Apabila bibit lele sangkurinang menunjukan tanda-tanda terserang penyakit terutama jamur, teteskan Malachite Green Oxalite 1-5 ml atau Methylene Blue 10 ml per 1 meter kubik air.
5. Seleksi Bibit
Bibit yang telah dipelihara selama 2,5 minggu akan diseleksi untuk yang pertama kali dengan menggunakan ayakan bibit ukuran 3-5 cm. Bibit-bibit yang telah mencapai ukuran 3-5 cm dapat dipanen untuk dibesarkan pada Pendederan II, atau  bahkan dapat langsung dijual. Bibit lele yang didapat dari seleksi pertama disebut Bibir Saringan I. Bibit ini merupakan bibit berkualitas tinggi karena memiliki keceptatan pertumbuhan yang baik.
Seleksi yang kedua dilakukan pada saat bibit telah dipelihara selama 3 minggu. Bibit yang diperoleh disebut Bibit Saringan II. Kualitas bibit ini sedikit dibawah bibit saringan pertama. Bibit yang tidak lolos seleksi pertama dan kedua merupakan bibit sisa. Bibit ini dapat terus dibesarkan hingga mencapai 3-5 cm. kualitas bibit sisa ini tidak begitu baik.
 By: Pakan Ikan Madiun, Budidaya Ikan Lele, Sumber: http://perikananindonesia.com

HALAMAN FACEBOOK