I.
PENDAHULUAN
Rambutan ( Nephelum lappaceum L) merupakan salah
satu jenis buah tropika nasional yang banyak dibudidayakan di lahan
perkarangan, khususnya di pulau jawa, Sumatra, Kalimantan, dan beberapa pulau
lainnya di Indonesia.
Permintaan buah rambutan
di luar negeri terus mengalami peningkatan sebesar 0,05 % dari tahun 1999-2000.
Ekspor rambutan tahun 2001 sebanyak 203,0 ton dengan nilai US $ 174.803. volume
ekspor dari total produksi 350.875 ton pada tahun 2001. Tujuan ekspor rambutan
Indonesia adalah Saudi Arabia, uni emirat arab, belanda, singapura, fhilipina
dan jerman.
System jaminan mutu
adalah suatu rangkaian kegiatan syarat jaminan mutu dan standar operasional
budidaya dan penanganan pasca panen. Bertujuan untuk menghasilkan buah rambutan
yang baik sesuai dengan keinginan dan selera konsumen/pasar.
Buku pedoman standar
prosedur operasional (SPO) budidaya dan penanganan pasca panen buah rambutan
ini disusun sebagai upaya untuk menerapkan system jaminan mutu pada tanaman.
II.
PRA PANEN
a.
Pemilihan lokasi kebun
Untuk menjamin pertumbuhan dan produktivitas tanaman rambutan
yang optimal.
Langkah-langkah :
Pilihlah
lokasi kebun yang mempunyai kriteria sebagai berikut :
- Suhu udara harian antara 20-30°C
- Type iklim B menurut Smith dan
ferguson dengan 4 bulan kering. Musim kering lebih dari 4 bulan, menyebabkan
bunga yang baru terbentuk gugur karena kekurangan air
- Curah hujan 1.500 – 2500 mm/tahun
dengan sebaran merata sepanjang tahun dankecepatan angin <10 km/jam.
Pilih lahan
dengan syarat – syarat sebagai berikut :
- Kemiringan lahan < 20 % dengan
ketinggian tempat < 500 meter diatas permukaan laut.
- Jenis tanah yang subur, gembur dan
mengandung sedikit pasir.
- Kelas tanah yang diinginkan adalah 51
yaitu bertekstur halus dan agak halus, KTT liat > 16 Cmol, jenuh basah
>35% dan organic>1,2%.
- Kedalaman air yang ideal antara
100-150 cm dari permukaan tanah.
- Ranbutan tidak tahan air tanah yang
tergenang, oleh karena itu drainase harus baik.
- Tingkat keasaman (pH) tanah antara
5,5 7,0
b.
Pemilihan benih
Memperoleh dan menenam benih bermutu bervarietas unggul
Langkah-langkah
Gunakan benih yang berlabel dan
sehat, dapat diperoleh dari penangkar yang telah terdaftar BPSB.
Perbanyakan benih yang
direkomendasikan ialah okulasi dan cangkok.
Benih yang digunakan telah mempunyai
tinggi minimal 75 cm dan sudah berumur minimal 2 tahun di didalam polybag.
Teknik
mencangkok pohon rambutan :
- Siapkan sarana produksi terdiri dari
media tanah/kompos yang gembur dicampur pupuk kandang dengan perbandingan
(1:1), pisau okulasi, wadah dan tali pengikat
- Pilih dahan atau cabang yang tumbuh
lurus ke atas, berdiameter sebesar jari telunjuk orang dewasa, panjang 75-100
cm dan berumur sekitar 1 tahun.
- Cangkok tidak di lakukan pada dahan
yang sedang berbuah, karana dapat mengalami kekurangan suplai makanan
- Pencangkokan dapat dilakukan 2 cara,
yaitu denga membelah kayu dan mengupas kulit dari dahannya.
- Cangkokan dengan membelah kayu
dimulai dengan membelah dahan/ranting
terpilih dari bawah keatas sepanjang 15-20 cm. ujung belahan yang bebas
dimasukan dalam wadah yang berisi media. Dasar wadah diberi lubang pengeluaran
air dan wadah diikat pada pangkal dahan yang dicangkok.
- Cangkokan dengan cara menyayat dan
mengupas kulit dahan sepanjang 5 cm. lendir dibersihkan hingga kering dan dahan
dibiarkan selama 3-4 hari atau sampai Nampak sembuh (tidak mengeluarkan lendir
lagi). Plastic atau sabut kelapa diikat ke dahan hingga membentuk kantung dan
diisi dengan media yang cukup lembab. Kantung diikat tidak terlalu era, dan
tidak mudah dilepas. Untuk bungkus plastic, plastic diberi lubang untuk
sirkulasi udara dan air.
- Canngkokan berumur 10 hari siram
dengan air yang dicampur zat perangsang tumbuh akar sesuai dosis.
- Pada umur 40-45 hari, akar mulai
banyak tumbuh dan sudah menembus plastic/sabut kelapa dan cangkokan sudah bisa
dilepas dari induknya. Pemotongan dilakukan dengan bungkusan bagian bawah.
- Daun pada benih cangkokan dikurangi
separuh untuk mengurangi penguapan.
- Benih diletakkan di tempat sabut
transplanting ke keranjang bambu atau polybag sampai tumbuh kuat dan subur.
- Selama di persemaian sekitar 3 bulan,
penyiraman dilakukan 2-3 kali sehari. Setelah itu benih cangkokan dipindah ke
kebun penanaman.
Teknik
cara okulasi pada rambutan
- Siapkan biji pohon pangkal berasal
dari tanaman induk dengan criteria tanaman berakar kuat, tahan hama dan
penyakit, toleran terhadap cekaman air dan zat hara.
- Biji di ambil dan buah yang masak di
pohon, kemudian biji dipisah dan daging buah secara manual dibiarkan 1-2 hari.
- Biji kemudian dicuci dengan air
sebanyak 3 kali, lalu dikering angin selama 24 jam
- Air pada petakan dikeringkan.
- Tanah yang sudah kering dicangkul
sedalam 20-30 cm, lalu dibiarkan selama 7-10 hari agar masuk cahaya matahari.
- Berilah pupuk organic sebanyak 25 kg
per m² tanah berdengan.
- Jarak tanam dipersemaian 20 cm x 20
cm usahakan di atasnya diberi atap dan daun kelapa atau ilalang
- Benih perlu disiram 1 kali sehari
selain penyiraman dilakukan pendangiran dan penyiangan setiap2-3 minggu
sekalimata temple diambil dan cabang berumur 1 tahun dan berukuran sebesar jari
telunjuk dewasa. Sebelumnya dilakukan perontokan daun pada cabang yang dipilih
pada saat tanaman tidak berbuah.
Cara okulasi pada tanaman rambutan
sebagai berikut :
- Benih batang bawah yang berumur 1
tahun dibersihka dan kotoran sampai 15 cm di atas tanah
- Kulit batangnya 10 cm diatas tanah
dikerat dengan lebar 8 mm dan panjang 4 cm kebawah
- Kulit yang dikerat ditarik hingga
membentuk lidah dan dipotong sebagaian.
- Ambil mata temple dari pohon terpilih
dengan bentuk dan ukuran pohon lebar 8 mm dan panjang 4 cm sesuai dengan ukuran
keratin pada batang bawah.
- Potongan temple ditempelkan hingga
bawah diikat, tidak terlalu erat, juga tidak mudah lepas
- Ketika benih okulasi berumur setengah
bulan, ikatan dilepas dan batang bawah± 10 cm diatas okulasi diiris sedikit,
lalu dibengkokkan ketanah dan diikat pada tonggak di dekatnya.
- Untuk perawatan, dilaukan penyiraman
2 kali sehari, pendagiran, penyiangan dan pemupukan.
- Ujung batang bawah yang dibengkokan
dipotong setelah tunas tumbuh menjadi batang baru.
- Benih dipindah kedalam keranjang
bamboo atau polybag yang sudah berisi media tanam, setelah sebagian akarnya
dipotong.
- Benih dipindah ke kebu setelah
berumur 2-3 bulan di dalam keranjang/polibag
- Setiap luka sayat atau potong, harus
diolesi pestisida atau bubur Bordeaux ataun bubur kalifornia
c.
Penanaman
Agar tanaman tumbuh sehat dan optimal
Langkah-langkah
-
Tiga
atau empat minggu sebelum tanam, dilakukan pembajakan lahan, pembuangan tanaman
pengganggu dan embuat lubang tanam berukuran 100 cmx 100 cmx 50 cm dengan jarak
tanam 10 mx 10m
-
Tanah
galian bagian atas dan bagian lubang tanam dipisahkan, lubang tanam dibiarkan
terbuka selama 2 minggu
-
Tanah
galian baagian bawah dikembalikan terlebih dahulu ke lubang tanah, setelah itu
baru tanah galian bagian atas setelah dicampur pupuk sebanyak 20 kg
-
Sebelum
penanaman benih mulai, terlebih dahulu dibuatkan lubang tanam sebesar polibag
-
Satu
atau dua minggu kemudian, benih ditanam dan diberi pelindung yang sedikit
terbuka ke arah matahari psgi. Kersnjsng bsmbu atau polibag benih dibuang
terlabih dahulu sebelum benih ditanam.
d.
Pengairan
Untuk meningkatkan metabolism
penyerapan zat hara dan mempertahankan pertumbuhan tanaman
Langkah-langkah
-
Pada
tanaman baru tanam, khususnya pada musim kemarau, pengairan dilakukan 2 hari
sekali pada pagi dan sore hari, minggu berikutnya penyiraman dilakukan satu
kali
-
Pada
tanaman belum berproduksi umur < 3 tahun, tetap dilakukan pengairan 1 kali
setiap 3 hari, dengan sekitar 45-50 liter/pohon
e.
Penyilangan
Membebaskan tanaman rambutan dari
gulma/ tanaman pengganggu
Langka-langkah
Lakukan penyiangan pada gulma pada radius 1-2 m pada pangkal pokok batang
f.
Penyulaman
Mengganti tanaman yang mati atau
tumbuh abnormal dengan tanaman sehat
Langkah-langkah
Lakukan penggantian secepatnya
terhadap benih yang tumbuhnya kurang baik
g. Pemangkasan
Untuk mendapatkan tanaman rambutan
yang sehat dengan produktifitas optimal serta memudahkan pemeliharaan tanaman
Langkah-langkah
-
Pemangkasan
tanaman dilakukan setelah tanaman berumur 2 tahun, dengan memangkas
-
Pemangkasan
sesudah panen, dilakukan pada ranting tempat menghasilkan buah. Pada tanaman
muda pemangkasan dilakukan pada satu ruas dan tangkai buah,sedangkan tanaman
yang ukurannya cukup besar dilakukan pada dua ruas dan tangkai buah. Setelah
dipangkas akan muncul rating baru sebagai tampat bunga bermunculan pada musim
beriktunya
-
Alat
pemangkasan yang digunakan ialah gunting pangkas untuk tanaman muda dan gergaji
untuk tanaman dewasa
-
Untuk
batang atau cabang besar setelah pemangkasan diolesi vaselin untuk menghindari
munculnya jamur
h. Pemupukan
Untuk meningkatkan produkvitas
tanaman.
Langkah-langkah :
-
Pupuk
an-organik yang dianjurkan ialah urea, TSP, KCI atau pupuk majemuk (NPK).
-
Agar
dosis pemupikan tepat perlu dilakukan analisis tanah dan analisis daun untuk
menghitung beberapa kandungan zat hara yang hilang terangkut panen.
-
Rekomendasi
pemupukan tanaman rambutan secara umum
-
Pupuk
diberikan 2 tahun yaitu dosis pada saat menjelang tanaman akan berbunga pada
akhir musim hujan
i.
Pembungaan
Mengatur waktu pembungaan dan
pembentukan buah.
Langkah-langkah
-
Gunakan
larutan KNO (Kalium Nitrat) untuk mendorong keluar bunganya, dosis 10gr/liter
untuk 10 pucuk tanaman
-
Gunakan
zat pengatur tumbuh untuk mempercepat perkembangan warna buah, dengan dosis 10
mg/liter
-
Gunakan
acid, untung merangsang bunga jamtan aktif membentuk tepung sari, dengan
konsentrasi 40-160 mg/ liter.
j.
Pengendalian OPT
Untuk meningkatkan produksi dan mutu
buah rambutan
Langkah-langkah
-
Lakukan
pengamatan secara dini dan berkala pada OPT
-
Identifikasi
jenis-jenis OPT utama yang membahayakan produksi dan mutu.
-
Tentukan
ambang batas pengendalian OPT dan cara pengendaliannya.
-
Pengendalian
hama dan penyakit secara terpadu.
-
Penggunaan
pestisida merupakan alternative terakhir, bila sudah melewati ambang
ditentukan.
-
Beberapa
hama utama yang selalu menyerang tanaman rambutan :
(Penggerek
buah, Kutu coklat putih, Ulat pemakan daun dan Tepung putih)
-
Beberapa
penyakit penting yang selalu menyerang tanaman rambutan :
(Embun
tepung, Jamur upas, Kanker batang, Busuk buah)
III.
PANEN
a.
Penentuan Umum Petik
Untuk mendapatkan mutu dan
kematangan buah yang seragam.
Langkah-langkah
-
Penandaan
waktu bunga mekar setiap pohon.
-
Kriteria
buah rambutan masak adalah
-
Buah
rambutan berwarna merah pada tingkat kematangan no 5.
-
Kulit
rambutnya sudah berwarna kuning kemerahan dengan bagian ujung masih berwarna
hijau
-
Kulit
buah mudah dikelupas
-
Petiklah
buah rambutan sesuai dengan peruntukanya.
-
Buah
rambutan yang dikonsumsi langsung, dianjurkan memanen buah pada tingkat
kematangan no 7. Dan no 8.
-
Buah
rambutan untuk tujuan ekspor, di
anjurkan memanen buah pada tingkat kematangan nomor 5 dan 6.
b. Cara petik
Untuk mendapatkan penampakan buah
yang seragam, mulus, bersih dan tahan lama
Langkah-langkah
-
Buah
dipetik dengan gunting potong yanggg mengikutsertakan tangkai tandan, lalu buah
dimasukan ke dalam keranjang
-
Setelah
penuh, keranjang diturunkan dengan tali dan diganti dengan kernjang baru.
Begitu seterusnya sampai buah yang matang habis
-
Buah
yang letaknya jauh diujung dahan, dipetik dengan menggunakan galah yang
ujungnya diber pisau untuk memotong tangkai rumupun/tandah buah
-
Hindarkan
pemetikan buah dengan mengoyang-goyangkan dahannya
-
Usahakan
buah matang tidak terlalu lama dipohon, karena buah mengerut dan kering
c. Waktu petik
Untuk mendapatkan penampakan buah
yang baik dan segar sesuai permintaan pasar
Langkah-langkah
-
Panen
sebaiknya dilakukan pagi hari, agar buah selalu segar
-
Pemetikan
buah dapat dilakukan beberapa kali penen pada saat buah benar-benar masak
IV.
PASCA PANEN
a. Pengumpulan buah
-
Agar
buah terhindar dari pengaruh fisik lingkungan (angin, panas, hujan, dsb)
-
Perlakuan
segar dapat segera dilaksanakan
Langkah-langkah
-
Persiapan
tempat
-
Tempat
harus bersih dan bebas bakteri penggangu
-
Aerasi
harus baik dan lancer
-
Suhu
kamar
-
Hndari
penumpukan buah terlalu banyak dan lama, karena dapat membuat buah menjadi
busuk
b. Sortasi
-
Memisahkan
buah yang baik dan tidak baik san buah yang matang dengan buah yang tidak
matang
-
Memisahkan
buah berdasarkan ukuran, warna buah dan jumlah buah per kilogram
Langkah-langkah
-
Pilih
buah yang penampakannya baik
-
Buah
yang tidak baik (busuk, rusak, muda,
abnormal/penyok/memar) dipisahkan
-
Buah
yang baik diletakan di keranjang dengan beralaskan Koran atau daun pisang
kering
-
Tumpukan
maksimum 2, diletakan pada tempat teduh dan tertutupi, usahakan tangkai buah
mengarah kebawah
c. Grading
Untuk mendapatkan ukuran, warna buah
yang seragam dilihat dari tingkat kematangan buah
Langkah-langkah
-
Buah
dipisahkan sesuai ukuran, warna buah dan dibedakan atas kelas dan mutu buah
-
Pengkelasan
dan grading berpedoman pada standar nasional Indonesia
-
Buah
rambutan dibagi menjadi dua kelas untuk masing-masing kultivar berdasarkan
berat dan mutu
-
Grader
harus terampil dan terlatih. Untuk pasaran local, buah dijual dalam bentuk
ikatan.
Tabel
Standar mutu rambutan menurut SNI
Table
klasifikasi rambutan berdasrkan ukuran berat
d.
Pengemasan
Melindungi buah dari kerusakan selama
proses penyimpanan da pengangkutan
Langkah-langkah
-
Kemasan
buah pada pasar swalayan menggunakan Styrofoam
-
Kemasan
buah untuk pasar tradisional menggunakan keranjang bambu atau kotak karton
-
Dapat
juga menggunakan kemasan lain sesuai kesepakatan antara penjual atau pembeli
e. Pemberian label
Tujuan
Menunjukan identitas produk dan segi jumlah buah,
berat buah, saatnama panen dan produsen.
Langkah-langkah
-
Label
ditempelkan pada masing-masing kemasan sebagai identitas produk.
-
Label
pada kemasan menunjukan identitas berat bersih, kelas, tanggal panen, batas
konsumsi dan identitas nama produsen.
f.
Penyimpanan
Mengamankan produk sebelum proses
pengakutan untuk didisbusikan kepada konsumen
Langkah-langkah
-
Masukan
buah ke dalam kantong plastic poly-etylene yang diberi lubang-lubang dengan
jarum.
-
Usahakan
suhu ruangan 29°C, dengan dapat menjaga kesegaran buah rambutan selama 2 hari
untuk pasar domestik.
V.
DISTRIBUSI
Untuk memperlancar proses pemasaran
dalam dan luar negeri.
Langkah-langkah
-
Distribusi
harus dilakukan tepat waktu
-
Untuk
pengiriman jarak jauh, dapat menggunakan peti kayu/plastic/kardus.
-
Bagian
atas bak truk/pick up ditutup rapat dengan terpal/container tertutup, agar
tidak terkena hujan atau panas matahari langsung.
-
Pemindahan
kardus/peti harus dilakukan secara hati-hati
-
Distribusi
dapat menggunakan kapal laut dan pesawat udara.
|
Written by nin@ | |
Wednesday, 07 March 2012 |