|
1) |
Jenis domba asli di Indonesia adalah domba ekor
tipis, Domba ekor gemuk dan Domba garut |
2) |
Memilih bibit
a. |
Pemilihan bibit, umur Domba > 12 bulan
(2 buah gigi seri tetap), dengan tubuh baik, bebas cacat
tubuh, puting dua buah dan berat badan > 20 kg, keturunan
dari ternak yang beranak kembar. |
b. |
Calon pejantan, umur > 1 1/2 tahun (2
gigi seri tetap), keturunan domba beranak kembar, tidak
cacat, skrotum symetris dan relatif besar, sehat dan konfirmasi
tubuh seimbang. |
|
3) |
Pakan
a. |
Ternak domba menyukai macam-macam daun-daunan
sebagai pakan dasar dan pakan tambahan (konsentrat). |
b. |
Pakan tambahan dapat disusun (bungkil kalapa,
bungkil kedelai), dedak, tepung ikan ditambah mineral
dan vitamin. |
c. |
Pakan dasar umumnya adalah rumput kayangan,
daun lamtoro, gamal, daun nangka, dsb. |
d. |
Pemberian hijauan sebaiknya mencapai 3 %
berat badan (dasar bahan kering) atau 10 - 15 % berat
badan (dasar bahan segar) |
|
4) |
Pemberian pakan induk
Selain campuran hijauan, pakan tambahan perlu diberikan saat
bunting tua dan baru melahirkan, sekitar 1 1/2 % berat badan
dengan kandungan protein 16 %. |
5) |
Kandang
Pada prinsipnya bentuk, bahan dan konstruksi kandang kambing
berukuran 1 1/2 m2 untuk induk secara individu. Pejantan dipisahkan
dengan ukuran kandang 2 m2, sedang anak lepas sapih disatukan
(umur 3 bulan) dengan ukuran 1 m / ekor. Tinggi penyekat 1 1/2
- 2 X tinggi ternak. |
6) |
Pencegahan penyakit : sebelum dikandangkan, domba
harus dibebaskan dari parasit internal dengan pemberian obat
cacing, dan parasit eksternal dengan dimandikan. |
|