PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT CACING DAN PENYAKIT BOTULISMUS PADA TERNAK ITIK PETELUR
Penyebab penyakit cacing pada terank itik yaitu berbagai macam jenis
jacing, sedangkan penyebab penyakit Botulismus yaitu kuman Clostridium
botulinum.
Dibidang peternakan, bahwa ternak itik merupakan salah satu komoditi unggas yang mempunyai peran cukup penting sebagai penghasil telur dan daging untuk mendukung ketersediaan protein hewani yang murah dan mudah didapat. Di Indonesia, itik umumnya diusahakan sebagai penghasil petelur namun ada pula yang diusahakan sebagai penghasil daging. Peternakan itik didominasi oleh peternak dengan sistem pemeliharaan yang masih tradisional di mana itik digembalakan di sawah atau tempat-tempat yang banyak airnya, namun dengan cepat mengarah pada pameliharaan/budidaya secara intensif yang sepenuhnya terkurung.
Dibidang peternakan, bahwa ternak itik merupakan salah satu komoditi unggas yang mempunyai peran cukup penting sebagai penghasil telur dan daging untuk mendukung ketersediaan protein hewani yang murah dan mudah didapat. Di Indonesia, itik umumnya diusahakan sebagai penghasil petelur namun ada pula yang diusahakan sebagai penghasil daging. Peternakan itik didominasi oleh peternak dengan sistem pemeliharaan yang masih tradisional di mana itik digembalakan di sawah atau tempat-tempat yang banyak airnya, namun dengan cepat mengarah pada pameliharaan/budidaya secara intensif yang sepenuhnya terkurung.
Saat ini, pergeseran pola/sistem budidaya/pemeliharaan itik ini disebabkan oleh berkurangnya tempat penggembalaan antara lain karena makin intensifnya penanaman padi sawah, konvensi atau alih fungsi lahan persawahan menjadi daerah pemukiman dan industri. Selain itu juga karena meningkatnya kesadaran peternak untuk mencegah dan menularnya penyakit unggas seperti Avian Influenza.
Dengan adanya, pegeseran ini menunjukkan bahwa usaha peternakan itik bukan hanya sekedar sambilan akan tetapi sudah memiliki orientasi bisnis yang diarahkan dalam suatu kawasan, baik sebagai cabang usaha maupun sebagai usaha pokok, karena mengusahakan budidaya itik cukup menguntungkan dan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan keluarga.
Pada umumnya itik tahan terhadap penyakit bila dibandingkan dengan ayam. Walaupun demikian masalah penyakit penting untuk diketahui agar peternak lebih berhati-hati dalam memeliharanya. Adapun pencegahan dan pengobatan penyakit cacing dan Botulismus pada ternak itik petelur, sebagai berikut :
A. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Cacing pada ternak itik petelur (bisa juga pada itik pedaging). Penyebabnya penyakit cacing yaitu berbagai macam jenis cacing. Penyakit ini banyak menyerang itik dilepas, dan jarang menyerang itik yang dikandangkan (batery atau kandang panggung). Tanda-tanda penyakit cacing : 1) Nafsu makan turun, badan kurus dan lesu; 2) Bulu kusam , kadang-kadang mencret atau berak darah; 3) produksi telur menurun atau tidak bertelur sama sekali. Penularan penyakit cacing : 1) Melalui makanan yang tercemar telur cacing dan ikut termakan; 2) Melalui tanah yang becek. Pencegahan penyakit cacing : 1) Kandang selalu bersih, kering dan tidak lembab; 2) Makanan dan air minum dijaga kebersihannya. Pengobatan penyakit cacing : diberikan obat cacing yang dicampur kedalam air minumnyaminimal 3 bulan sekali untuk itik yang mempunyai kandang panggung dan sebulan sekali untuk itik yang langsung dikandang berlantai tanah.
B. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Botulismus pada ternak itik petelur (bisa juga pada itik pedaging). Penyebabnya penyakit Botulismus yaitu kuman Clostridium botulinum. Penyakit ini sering menyerang itik piaraan dan liar yang dipelihara dekat dengan air, atau memakan bangkai atau daging yang sudah membusuk. Tanda-tanda (gejala penyakit) penyakit Botulismus : 1) Lesu dan sangat lemah, lumpuh, bulu-bulu tampak kusut, sayap terkulai; 2) Itik hanya duduk saja dan sering kepala dan leher terletak dilantai; 3) Nafas tidak teratur, lalu mati; 4) Warna kotoran kehijau-hijauan. Penularan penyakit Botulismus : kontak langsung yaitu itik makan bangkai atau daging yang telah membusuk dan dalam bahan tersebut ditemui kuman-kuman Clostridium botulinum. Pencagahan penyakit Botulismus: 1) Juhkan dari tempat-tempat yang kotor, bangkai atau makanan busuk; 2) Pemberian makanan yang bersih dan sayuran/hijauan dalam bentu segar. Pengobatan penyakit Botulismus : diberikan obat lazantia (obat cuci perut) untuk mengeluarkan racun dari saluran pencernaan atau suntikan antibiotik botulismus type C sebanyak 2 - 4 ml ke dalam pembuluh darah.
Penulis : Sri Hartati (Pusat Penyuluhan Pertanian )http://cybex.deptan.go.id