1. |
KELUARAN |
|
Sangkar tetas dengan hasil daya tetas tinggi. |
2. |
BAHAN |
|
Bambu, kawat, paku, rumput kering. |
3. |
ALAT |
|
Gergaji, pisau serut, palu, tang, dll. |
4. |
PEDOMAN TEKNIS |
|
1) |
Sangkar penetasan dibuat dari bambu berbentuk
kerucut dengan suhu penetasan dalam sangkar pengeraman cukup
baik. |
2) |
Cara pembuatan
a. |
Potong bambu berdiameter 25 - 50 cm sepanjang
125 cm, 1/3 bagian harus berada di atas ruas sedangkan
yang 2/3 bagiannya sebagai tiang penyangga. |
b. |
Satu pertiga dari bambu bagian atas dibelah-belah kecil
( 1-1,5 cm), dihaluskan, kemudian dianyam dengan belahan
bambu tipis, dimulai dari bagian ujung bawah belahan bambu,
sehingga berbentuk kerucut. |
c. |
Bagian ujung paling atas diikat dengan kawat tali, agar
ayaman tidak lepas. |
d. |
Sangkar diletakkan di tempat yang aman dan jauh dari
keramaian dan terhindar dari gangguan hewan liar. |
e. |
Bagian bawah sangkar dialasi dengan rumput kering, yang
merupakan alas/tempat diletakkannya telur dan sekaligus
sebagai tempat penetasan. |
|
3) |
Sangkar penetasan kerucut ini menghasilkan daya tetas telur
77,37 %, kematian embriyo 16,64 %, suhu maksimum 102,30 C dan
suhu minimum 83,50 C. |
|
5. |
SUMBER |
|
Departemen Pertanian, http://www.deptan.go.id, Maret 2001 |
6. |
KONTAK HUBUNGAN |
|
Departemen Pertanian RI, Kantor Pusat Departemen Pertanian
Jalan Harsono RM No. 3, Ragunan - Pasar Minggu, Jakarta 12550 - Indonesia |
|