Agar itik petelur dapat berproduksi dengan baik, maka pakan harus
terpenuhi dengan cukup baik jumlah/kuantitas maupun kualitasnya.
Dibidang peternakan, bahwa ternak itik merupakan salah satu komoditi
unggas yang mempunyai peran cukup penting sebagai penghasil telur dan
daging untuk mendukung ketersediaan protein hewani yang murah dan mudah
didapat. Di Indonesia, itik umumnya diusahakan sebagai penghasil petelur
namun ada pula yang diusahakan sebagai penghasil daging. Peternakan
itik didominasi oleh peternak dengan sistem pemeliharaan yang masih
tradisional di mana itik digembalakan di sawah atau tempat-tempat yang
banyak airnya, namun dengan cepat mengarah pada pameliharaan/budidaya
secara intensif yang sepenuhnya terkurung.
Saat ini, pergeseran pola/sistem budidaya/pemeliharaan itik ini
disebabkan oleh berkurangnya tempat penggembalaan antara lain karena
makin intensifnya penanaman padi sawah, konvensi atau alih fungsi lahan
persawahan menjadi daerah pemukiman dan industri. Selain itu juga karena
meningkatnya kesadaran peternak untuk mencegah dan menularnya penyakit
unggas seperti Avian Influenza.
Dengan adanya, pegeseran ini menunjukkan bahwa usaha peternakan itik
bukan hanya sekedar sambilan akan tetapi sudah memiliki orientasi bisnis
yang diarahkan dalam suatu kawasan, baik sebagai cabang usaha maupun
sebagai usaha pokok, karena mengusahakan budidaya itik cukup
menguntungkan dan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan keluarga.
Pemeliharaan itik petelur yang intensif, seluruh kebutuhan pakan itik
untuk pertumbuhan dan produksinya harus dapat dipenuhi dalam pakannya
dengan cukup baik jumlah dan kualitasnya agar itik dapat berproduksi
dengan baik. Pakan itik dapat disediakan sendiri atau dari pabrik pakan
ternak. Untuk pakan yang dibuat sendiri harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Jaminan tersedianya bahan pakan untuk campuran ransum. Jenis bahan
pakan yang berganti-ganti akan berakibat buruk terhadap itik;
2. Kualitas bahan pakannya harus baik karena akan mempengaruhi zat makanan yang dikandungnya;
3. Harga bahan pakan;
4. Kemampuan mengolah bahan baku pakan itik menjadi pakan yang baik.
Dalam usaha ternak itik, kebutuhan campuran zat makanan dalam pakan itik
(umumnya sebagai patokan kadar zat protein) berbeda menurut tingkat
umur.
Untuk usaha peternakan, bahwa biaya pakan merupakan komponen terbesar
dari seluruh biaya produksi yaitu berkisar antara 60 - 80 %. Kebutuhan
pakan berdasarkan umur ternak itik, sebagai berikut : umur 1 - 2 minggu
diperlukan pakan sebanyak 60 gram/ekor/hari; umur 3 - 4 minggu
diperlukan pakan sebanyak 80 gram/ekor/hari; umur 5 - 9 minggu
diperlukan pakan sebanyak 100 gram/ekor/hari; umur 10 minggu diperlukan
pakan sebanyak 150 - 180 gram/ekor/hari.
Kandungan Protein dalam ransum menurut umur itik sebagai berikut : itik
umur 1 hari - 8 minggu (starter) protein yang diperlukan sebanyak 18 -
22 %; itik umur 8 minggu - 24 minggu (grower) protein yang diperlukan
sebanyak 15 - 18 %; itik umur 24 minggu ke atas protein yang diperlukan
sebanyak 18 %.
Kandungan gizi pakan untuk itik petelur meri (1- 8 minggu) : Kadar air
(max) 14 %, Protein kasar (min) 18 - 22 %, Lemak kasar (min) 3,5 %,
Serat kasar (max) 5,5 %, Abu (max) 8 %, Kalsium/Ca (min) 0,6 - 1,06 %,
Fosfor total 0,6 %, Fosfor tersedia 0,4 %, ME (min) Kkal/kg 3.000,
Aflatoxin (max) /ppb 20 %, Lisisn (min) 0,96 %, Methionin (min) 0,41 %,
Methionin + sistin (min) 0,8 % ; untuk itik petelur dara (8 - 24 minggu)
: Kadar air (max) 14 %, Protein kasar (min) 15 %, Lemak kasar (min)
3,5 %, Serat kasar (max) 7 %, Abu (max) 8 %, Kalsium/Ca (min) 0,6 - 1,06
%, Fosfor total 0,6 %, Fosfor tersedia 0,4 %, ME (min) Kkal/kg 2.700,
Aflatoxin (max) /ppb 20 %, Lisisn (min) 0,75 %, Methionin (min) 0,35 %,
Methionin + sistin (min) 0,65 % ; untuk itik petelur (umur lebih 24
minggu) : Kadar air (max) 14 %, Protein kasar (min) 18 %, Lemak kasar
(min) 3,5 %, Serat kasar (max) 7,5 %, Abu (max) 14 %, Kalsium/Ca (min)
3,25 - 4,0 %, Fosfor total 0,6 %, Fosfor tersedia 0,4 %, ME (min)
Kkal/kg 2.800, Aflatoxin (max) /ppb 20 %, Lisisn (min) 0,70 %, Methionin
(min) 0,35 %, Methionin + sistin (min) 0,65 % .
Contoh susunan ransum :
A. Kadar protein 18 - 22 % : dedak halus 5 kg, jagung 25 kg, kacang
hijau 15 kg, kacang kedelai 20 kg, beras merah 20 kg, bungkil kelapa 7
kg, dan tepung ikan 8 kg dengan total keseluruhan sebanyak 100 kg.
Dengan catatan, bahwa bahan makanan berupa biji-bijian lebih dahulu
digiling halus.
B. Kadar protein 15 - 18 % : dedak halus 30 kg, jagung 20 kg, gabah 18
kg, gaplek 10kg, Tp. ikan/bekicot 20kg, kapur 1 kg, tepung tulang 0,5
kg, dan grit 0,5 kg dengan total keseluruhan sebanyak 100 kg.
Cara mengolah atau mencampur ransum :
A. Cara paling sederhana, sebagai berikut : 1) Siapkan tikar atau bahan
lainnya sebagai alas dengan luas yang cukup; 2) Berturut-turut curahkan
setiap jenis bahan makanan yang telah digiling dalam satu tumpukan,
jenis bahan makanan yang paling besar jumlahnya lebih dahulu dicurahkan;
3) Dengan mempergunakan sekop atau pengaduk lainnya tumpukan
dipindah-pindahkan beberapa kali, sampai semua jenis bahan makanan
tercampur merata;
B. Dengan menggunakan drum pengaduk.
Itik memerlukan jumlah makanan sekitar 1,5 kali dari jumlah makanan yang
diperlukan ayam. Sebagai patokan untuk memperhitungkan jumlah makanan
yang diperlukan untuk 100 ekor itik sesuai dengan tingkat umur
(Kebutuhan Pakan Menurut Umur Itik untuk 100 ekor), sebagai berikut : 1)
Untuk selama 1 minggu anak itik umur 1 minggu diperlukan pakan sebanyak
6 kg, umur 2 minggu diperlukan pakan sebanyak 12 kg, umur 3 minggu
diperlukan pakan sebanyak 18 kg, umur 4 minggu diperlukan pakan sebanyak
24 kg, umur 5 minggu diperlukan pakan sebanyak 30 kg, umur 6 minggu
diperlukan pakan sebanyak 36 kg. Pada akhir minggu ke - IV jumlah
makanan sehari untuk 100 ekor diperlukan pakan sebanyak 5,5 kg; 2) Untuk
1 hari itik Muda umur 6 - 8 minggu diperlukan pakan sebanyak 6 - 7 kg,
umur 8 - 10 minggu diperlukan pakan sebanyak 10 - 11 kg, umur 10 -
11minggu diperlukan pakan sebanyak 8 - 9 kg, umur 11 - 12 minggu
diperlukan pakan sebanyak 9 - 10 kg, umur 12 - 13 minggu atau lebih
diperlukan pakan sebanyak 10 - 11 kg. Makanan diberikan 3 kali sekali
sehari (pagi, siang, sore); 3) Untuk 1 hari itik umur 3 - 4 minggu
diperlukan pakan sebanyak 12 - 13 kg, umur 4 - 5 minggu diperlukan pakan
sebanyak 14 - 15 kg, umur 5 - 8 minggu diperlukan pakan sebanyak 15 -
16 kg. Makanan diberikan 2 kali sehari.
Penulis : Sri Hartati (Pusat Penyuluhan Pertanian )
http://cybex.deptan.go.id