TAG - BLOGQ

JENIS ITIK PEDAGING : Panen & Pasca Panen

Cara Membuat Abon Daging Itik

Salah satu pengolahan daging itik agar tahan lama dan mempunyai citarasa adalah dapat dibuat menjadi abon itik.
Untuk hidup sehat diperlukan bahan pangan dengan zat gizi karbohodrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Jenis bahan pangan yang dimakan terdiri dari bahan pangan asal nabati dan hewani. Dalam hal ini, bahan pangan hewani mengandung zat gizi esensial yang lengkap yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Dalam hal ini, bahwa manusia membutuhkan makanan untuk mempertahankan hidupnya salah satunya dengan memenuhi kebutuhan gizi bagi tubuhnya. Disamping itu, manusia mengkonsumsi makanan selain untuk memenuhi kebutuhan gizi juga untuk tujuan nilai-nilai sosial.
Bahan pangan hasil ternak seperti daging, telur dan susu merupakan sumber protein hewani. Dimana protein hewani mengandung asam amino esensia (yang tidak dapat dibuat oleh tubuh) yang lengkap dan seimbang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama bagi pertumbuhan dan fungsi susunan syaraf.
Pada umumnya pada anak-anak baik Balita maupun usia sekolah sering mengkonsumsi makanan dengan protein hewani tinggi, akan memperlihatkan pertumbuhan yang cepat, cerdas, dan mempunyai daya tahan tubuh yang kuat. Menurut aturan gizi yang normal, yang ditetapkan oleh Widya Pangan danGizi, LIPI, tahun 1988 manusia membutuhkan 4,5 graqm protein hewani asal ternak per kapita per hari. Nilai tersebut dapat diperoleh melalui konsumsi 6 kg daging, 6 kg telur, dan 4 kg air susu per kapita per tahun.
Seperti kita ketahui, bahwa hasil ternak berupa daging, telur dan susu termasuk jenis pangan yang mudah busuk atau rusak. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memeprpanjang daya tahan, daya simpan, dan memperbesar daya guna melalaui proses pengawetan dan pengolahannya.
Tujuan pengawetan dan pengolahan bahan makanan, sebagai berikut : 1) memperpanjang waktu penyimpanan, pengangkutan dan penjualan; 2) mempertahankan nilai gizi makanan; 3) mempermudah pengujian; 4) memperluas wilayah perdagangan; 5) cadangan makanan; 6) penyerapan tenaga kerja; 7) memperoleh nilai tambah dari bahan makanan; 8) memungkinkan peng-anekaragaman jenis olahan bahan makanan.
Salah satu hasil ternak yang dapat dibuat abon adalah daging itik. Ciri-ciri daging itik yaitu struktur daging itik sama dengan daging ayam, tetapi warnanya lebih gelap. Untuk mempersiapkan daging itik sebelum diolah agar tidak berbau anyir, sebagai berikut :
1. Setelah itik disembelih, rendam dalam air memdidih selama 10 menit, angkat dan cabut bulu-bulunya. Pegang leher dan kaki itik, panggang diatas nyala api sampai bulu-bulu halusnya habis terbakar;
2. Buang kelenjar minyak dekat ekor dan sebagian lemak yang terdapat dalam rongga perut. Bagian inilah yang membuat itik berbau anyir. Untuk mengurangi bau anyir, sebelum dipotong suapkan 2 - 3 sendok makan cuka ke mulut itik biarkan 2 jam agar cuka meresap ke dalam daging.
Bahan dan bumbu yang diperlukan untuk membuat abon daging itik 1 (satu) kg, yaitu : Bahan-bahan yang diperlukan antara lain : daging itik 1(satu) kg, minyak kelapa secukupnya, kelapa 1(satu) butir (2 gelas santan kental). Sedangkan bumbu yang diperlukan, antara lain : bawang merah 10 siung, bawang putih 5 (lima) siung, ketumbar 1(satu) sendok makan, lada 1 (satu) sendok teh, lengkuas 2 (dua) potong, daun salam secukupnya, garam secukupnya atau sesuai selera.
Adapun cara membuat abon daging itik yaitu : 1) Daging dicuci bersih kemudian direbus sampai empuk dan disuwir-suwir; 2) Semua bumbu dihaluskan kemudian dicampur dengan daging yang telah disuwir-suwir; 3) Masukkan kedalam santan kental dan langsung direbus diatas api yang kecil sambil diaduk-aduk sampai santannya habis; 4) Setelah santannya habis lalu diangkat dan dagingnya ditumbuk lagi; 5) Goreng sampai kering dan warnanya kuning; 6) Kemudian diangkat dan dipres samapai minyaknya habis; 7) Abon siap dihidangkan/dikemas dalam plastik atau toples.
Penulis : Sri Hartati (Pusat Penyuluhan Pertanian)
email : tatik3454@yahoo.com
Sumber : 1) Petunjuk Teknis Pengolahan Hasil Peternakan, Direktorat Jenderal Peternakan 1998; 2) Buku Pengolahan Bahan Pangan Hasil Peternakan 1999; 3)  commons.wikimedia.org (12 - 5 - 2011)

HALAMAN FACEBOOK